Syahdan di jaman dahulu, hiduplah seorang wanita muda yang cantik
jelita yang bernama NYI COMPO di pinggir Hutan WIDURI. Wanita ini hidup seorang diri, tidak memiliki
sanak saudara. Nyi Compo dikenal sebagai wanita yang memiliki ilmu sihir yang
sangat tinggi.. Sehingga karena kesaktiannya itu, dia terkenal dengan gelar RATU SIHIR DARI PANTAI UTARA..
Kemasyhurannya tersebar hingga ke seluruh pelosok Tanah Jawa, baik di kalangan
manusia atau hewan. Termasuk juga hingga ke Hutan
Kedung Siluman. Sehingga dipastikan semua penghuni hutan ini pasti tahu Ratu Sihir ini.
Namun sayan g seribu kali sayang, Nyi Compo memiliki sifat tamak dan jahat. Ilmu
kesaktian yang ditekuni beratus tahun tidak digunakan untuk kebaikan, tetapi
digunakan untuk kepentingan diri sendiri dengan cara mengorbankan orang
lain. Bukan hanya untuk merampas
kekayaan orang lain saja, merenggut
nyawa orang lainpun ia lakukan.
Sehingga perasaan khawatir, takut dan cemas telah menyebar di penghuni
seluruh Pulau Jawa. Bahkan kegelisahan ini kini telah merambah
penghuni Hutan Kedung Siluman. Karena
akhir-akhir ini telah tersebar kabar bahwa Nyi
Compo akan membumi hanguskan hutan hutan di Tanah Jawa yang banyak
menyimpan kekayaan alam. Timbulnya rasa was-was ini tentunya bukan tanpa,
lantaran Hutan Kedung Siluman banyak menyimpan harta kekayaan tependam
seperti emas, intan dan harta berharga lainnya peninggalan para leluhur.
Apalagi telah tersebar
luas di kalangan para petualang, bahwa Raja
Rimba Kedung Siluman telah memiliki 2 telur emas yang bisa digunakan untuk
tujuan apa saja. Sudah barang tentu kedatangan Nyi Compo tinggal menunggu waktu saja, dan kabar seperti ini telah
tersebar di seluruh penjuru Kedung
Siluman.
Malang tak dapat dicegah untung tak dapat
diraih. Baru saja penghuni Kedung Siluman
berhasil mengusir pasukan kera yang dipimpin Wiro Libas, kini mereka kembali dicekam perasaan was-was kedatangan
Nyi Compo. Bahkan menurut kabar
terakhir diketahui bahwa Hutan Menoreh,
Alas Roban, Hutan Gunung Kidul dan masih banyak hutan lainnya telahdibumi
hanguskan Nyi Compo.
Sementara itu
sekembalinya Elang Mas dari tugas
mata-mata, mengabarkan bahwa hari ini Hutan
Pesisir Semarang telah dikuasai Nyi
Compo dan pengikut-pengikutnya yang kian hari bertambah. Sehinnga seluruh
kekayaan wilayah itu sekarang menjadi milik Nyi
Compo.
K ita tahu bahwa bercermin
pada pengalaman yang lalu, adalah
pelajaran yang paling baik. Pelajaran tersebut adalah terjadinya serangan Wiro Libas dan kawanan belalang, yang
memporak-porandakan
Kedung Siluman. Kejadian yang lalu itu bisaterjadi lantaran
penghuni
Kedung Siluman tidak siaga sebelumnya.
Oleh karena itu, pada saat bulan purnama tiba kali ini, Ucil
tidak menyia-nyiakan pertemuan agung itu.
Seperti biasanya pertemuan agung itu dihadiri para pemimpin Kedung Siluman. Pada pertemuan itu, Ucil meminta sahabat-sahabatnya
bersiap diri menghadapi serangan Nyi
Compo dan pengikutnya.
Bila sosok musuh yang
mengancam Kedung Siluman , hanya
mengandalkan kepandaian ilmu bela diri atau taktik berperang yang jitu, Ucil dan sahabat-sahabatnya tidak
perlu khawatir. Tetapi sosok Nyi Compo
adalah lain daripada yang lain. Bukankah menghadapi ilmu sihir yang demikian,
harus dengan cara yang lain pula.
Pendapat Ucil yang demikian telah dibenarkan oleh Eyang Kancil Sakti.
Malam sudah demikian
larut, pesta cahaya bulan purnama masih menghangati Hutan Kedung Siluman. Bulan purnama yang menggantung di langit
hitam terasa begitu dekat dengan penghuni Kedung
Siluman yang sedang berkumpul
melingkar.Meskipun demikian suasana perkumpulan malam ini sungguh berbeda
dengan malam lainnya. Para
hewan-hewan penghuni hanya kelihatan tertunduk lesu, tanpa keceriaan tidak
seperti malam perkumpulan sebelumnya.
Hanya para pendekar-pendekar
hutan ini, yang tidak ikut larut dengan
kesedihan ini. Namun mereka merasa sedih juga melihat sikap saudara-saudara
mereka yang banyak dihinggapi kegetiran hati.
Yang jelas penghuni Hutan Kedung Siluman sekarang sedang dibayangi rasa ketakutan yang
mencekam, karena mereka merasa ngeri dengan kezaliman wanita iblis Nyi Compo. Hal ini wajar saja sebab
mereka hidup di jaman entah berantah yang belum mengenal hokum
Mendapati kejadian yang
tidak menyenangkan di perkumpulan bulan purnama ini, akhirnya Ucilpun
menyempatkan diri untuk angkat bicara, guna mencairkan kebekuan suasana perkumpulan,
“Sahabatku
semua, masa-masa yang lalu kita telah banyak menemui kesulitan, seperti bala
tentara Wiro Libas yang cukup menyengsarakan kita. Setelah itu datanglah
kawanan belalang yang tidak kalah besarnya menyengsarakan kita. Namun semua itu
selalu bisa kita atasi bersama, hanya karena persaudaraan antar kita yang
kuat. Walau wanita iblis itu dan
pengikutnya datang menyerang kita, kita toh akan selalu siap menghadapinya.
Lantas apa yang kalian pikirkan. . . sahabatku “ seru Ucil lantang.
“Tentu saja kita takut,
Cil !. Musuh yang kita hadapi adalah ratu sihir yang licik , dengan pasukan
terdiri dari mayat-mayat hidup yang tersihir. Amat menakutkan, Cil ! : seru
Sembrani.
“Aku sarankan kita membuat
pedang seperti pasukan manusia, untuk menebas kepala pasukan wanita iblis
itu” kata Rajawali Perkasa.
“Ah. . . untuk apa ?. Toh
merela akan hidup terus meski lehernya putus “
seru Badak.
“Cil, kita perlu minta
keterangan Elang Mas, dimana markasnya wanita iblis itu, biar nanti ribuan
rakyatku yang akan melibasnya “ pinta Gajah Sona, pemimpin kawanan gajah..
“Mereka bermarkas di bukit
Gombel, hanya setengah hari perjalanan
menuju sana “
Elang Mas memberi keterangan sesuai dengan permintaan sahabatnya Gajah Sona.
Karuan
saja jawaban Elang Mas menimbulkan suasana perkumpulan menjadi gaduh.
“Sahabat-sahabatku !,
selama aku berpetualang, banyak aku temui demit-demit yang mandraguna, termasuk
Nyi Compo ini. Percayalah sahabatku !, betapa tingginya ilmu yang dimiliki
demit pasti dia memiliki sisi kelemahan “
jawab Eyang Resi Kancil Sakti dengan kata kata datar dan sorot mata yang
tajam. Menandai bahwa dia adalah ahlinya dalam hal ini.
“Eyang Resi !, sebaiknya
aku siagakan seluruh singa yang ada di Kedung Siluman untuk menerkam pasukan
wanita iblis ini. Cukup banyak pasukan singa yang siap tempur. Saya kira cukup
untuk membuat wanita iblis itu jera “ seru
Senopati Kedung Siluman Singo
Brojo..
“Mohon
maaf sebelumnya Senopati !, setiap mayat hidup yang kamu terkam, dalam waktu
yang sekejap dia akan hidup lagi karena pengaruh sihir, jadi akan percuma saja
“ jawab Eyang Resi Kancil Sakti.
“Lantas
dengan cara apa kita bisa melumpuhkan mereka “ tanya Kilat Menjangan.
“Satu-satunya
jalan dengan cara mencari kelemahan Ratu Sihir itu sendiri “ jawab Kancil Sakti.
“Tentu
bukan barang gampang mencari kelemahan wanita iblis itu “ tutur Kijang Lelono.
“Betul
pendapatmu, kijang sahabatku, maka marilah kita berbagi pendapat bagaimana
caranya bisa mengalahkan Ratu Sihir “ jawab Kancil Sakti.
“Cil, aku
punya pendapat “ kata Naga Sanca sambil melilitkan badanya di pohon akasia
yang menjulang tinggi. Sehingga nampaklah tubuh Naga Sanca memenuhi semua
pohon itu.
“Silakan
katakana saja, sahabatku !” kata Ucil lembut.
“Di tempat tinggalku Lembah Teratai
Emas banyak tersimpan emas dan intan peninggalan Eyang Resi Naga Siluman, aku rela untuk diserahkan ke wanita iblis
itu. Asal dia tidak menghancurkan semua sahabatku “
“Aku
hargai kebaikanmu, , ,wahai Cucu Sang
Resi . . .sekaligus cucu guruku… .Namun saja seandainya semua emas dan
intan kau serahkan. Wanita iblis itu tetap akan meminta lainnya. Lagian bukan
itu saja, dia akan meminta darah segar dari bayi-bayi kita untuk merawat
kecantikannya” demikian Kancil Sakti
memberi jawaban yang masuk akal.
Pendapat
demi pendapat mengalir seperti air sungai, silang pendapatpun menjadi semakin
hangat. Hingga mereka tidak merasa hari telah hampir pagi. Sementara kawanan
ayam jantan telah menyambutnya dengan ucapan selamat pagi. Akhirnya mereka
bergegas membubarkan diri, untuk larut dalam kehidupan mereka masing-masing.
Setelah sebelumnya terjadi kesepakatan antar mereka untuk menyelamatkan Hutan Kedung Siluman tanpa menggunakan kekerasan.
Bukankah Kancil Sakti dan Ucil adalah ahlinya dalam hal ini ?
_____________oooo_______________
Siang hari di puncak
musim kemarau, melesatlah beberapa kawanan kuda yang dipimpin Sembrani
meninggalkan Hutan Kedung Siluman.
Kepergian mereka diiringai angin barat yang semilir membawa kesejukan. Mereka
tidak lain adalah jawara Kedung Siluman
antara lain Ucil, Eyang Resi
Kancil Sakti, Rogo Branjangan, Kilat Menjangan, Kijang Lelono, Elang Mas dan
Sennopati Singo Brojo.
Kepergioan mereka sungguh terburu-buru, karena mereka merencanakan
petang hari nanti bisa bertemu dengan Ratu
Sihir dari Hutan Widuri yang kini
tinggal di istana megah di Bukit Gombel
Hutan Semarang. Mereka sama sekali tak menghiraukan lambaian tangan
sebagian besar penghuni Kedung Siluman, sebagai tanda ucapan selamat berjuang,
Yang ada di pikiran jawara-jawara adalah sesegera mungkin sampai di Bukit
Gombel.
Jalan menuju Bukit Gombel dipenuhi dengan sebagian besar turunan,
kadang turunan itu cukup terjal kadang pula landai. Mereka melalui jalan hutan
yang tidak seberapa lebarnya dan berkelak-kelok. Setelah cukup lama mereka melewati jalan ini,
akhirnya tibalah mereka di Bukit Gombel
, saat matahari hampir tenggelam.
Istana Ratu Sihir berada di
puncak Bukit Gombel, persis berdiri
megah di bagian bukit yang beruapa dataran. Karena di bangun di puncak Bukit Gombel, maka sudah barang tentu Istana Ratu Sihir terlihat cukup megah
dari berbagai penjuru bukit ini. Kemegahan seperti inilah yang diimpikan wanita
iblis itu.
Bahkan
kemegahan yang seperti ini ternyata belum memuaskan hatinya. Kecuali dia
berhasil merebut 2 telur emas milik
Baginda Raja Rimba Kedung Siluman sekaligus merebut harta karun dari Lembah
Teratai Emas peninggalan Eyang Resi
Siluman Naga Sakti. Tidak cukup itu saja , Ratu Sihir berniat mendirikan istananya yang terbuat dari emas dan
intan Lembah Teratai Emas.
Setelah menapakan kakinya di Buki Gombel, Kancil Sakti dan kawan-kawan
tidak beberapa lama berhasil menemui Ratu
Sihir tanpa banyak menemui kesulitan. Ratu
Sihir menemui mereka dengan duduk congkak di atas singasananya, dikawal
oleh banyak mayat hidup hasil pengaruh sihirnya. Sementara itu ratusan jawara
yang terdiri para pendekar berilmu tinggi, berjejer di belakan singasana.
“Kami mewakili segenap penghuni Hutan
Kedung Siluman menyampaikan hormat
kepada Kanjeng Ratu Sihir. . . semoga ratu panjang umur “ demikian Kancil Sakti
menyampaikan hormat.
46
“Hiii. .
.hiii. . .aku terima dengan senang hati. Mengapa tanpa undangan kamu berani
menghadapku “ jawab Ratu Sihir.
“Maafkan
kami yang tak tahu diri. . .kedatangan kami yang tidak diundang ini, hanya
sekedar menyampaikan rasa takluk penghuni Kedung Siluman kepada Gusti Kanjeng
Ratu
Sihir dari Hutan Widuri.” Jawab Kancil Sakti
sambil membungkukan badan diikuti oleh sahabat-sahabat lainnya.
“Hii. . .hiii . ..bagus
kalau begitu. Aku tidak usah repot-repot mengirim bala tentara. Lantas apa yang
akan kau persembahkan kepa junjunganmu, hiii. . .hiii “ pinta Sang Ratu.
‘Dengan
segala kerendahan hati, apa yang Nyai pinta akan kami berikan “ jawab Kancil
Sakti dengan gaya
yang meyakinkan.
“Tentu saja aku minya
seluruh emas dan intan di Lembah Teratai
Mas. Untuk kujadikan dinding
istanaku di tepi Tekaga Sewon Wono.
Oh ya berikan pula dua telur emas milik rajamu. Atau akan kusihir semua
penghuni hutanmu menjadi mayat hidup. Pilih yang mana ! ! ! ! !” bentak Sang
Ratu diselingi tawa mengerikan.
Sungguh suatu peristiwa
yang sangat bertolak belakang. Di satu sisi Ratu
Sihir adalah wanita yang cantik
jelata. Tubuhnya tinggi besar, kulitnya kuning langsat. Disisi lain dia wanita
yang memiliki sifat sangat tamak,jahat dan licik sekaligus sombong demikian
bisik hati kecil Ucil.
“Eyang Kancil nampaknya Sang Ratu tidak main-main lagi, dia tidak cuma nggertak
kita. Aku takut bila rencana kita meleset “ seru Ucil.
“Tenang saja, Cil !.
Wanita iblis ini sedang lupa diri, karena godaan dunia. Keadaan seperti inilah
yang aku nantikan. Disinilah kelemahan Ratu
Sihir “ jawab Kancil Sakti dengan suara yang berbisik.
“Engkau belum menjawab
permintaanku, He Kancil Tua. !. Kabulkan permintaanku ! atau aku luluh-lantakan
Kedung Siluman “ ancam Ratu Sihir.
“Tentu aku akan
mengabulkan semua permintaan Nyai. . . .sebagai tanda takluk, kami kepada ratu.
Aku serahkan satu keranjang emas dan berlian “ ujar Kancil Sakti yang mencoba mendinginkan hati wanita iblis itu.
“Hanya satu keranjang ?. .
.untu apa aku tak butuh !” seru Ratu
Sihir.
“Ini
hanya sekedar untuk tali asih. Semua emas dan intan yang ada di Lembah Teratai Emas silakan Kanjeng Ratu ambil. Tentunya setelah
ratu nanti berkunjung ke Kedung Siluman
“
“Hii. . .hi….hi. . bagus.
.bagus. . inilah abdi yang baik. bawa sini keranjang itu ! “ pinta Sang Ratu. dengan tak menyisakan tawanya
yang melengking dan mengerikan, seraya
menarik keranjang emas yang kini sudah di dekatnya.
“Apa isi keranjang itu ,
Kancil Tua ?. . . Mengapa ada cahaya yang bergemerlapan ? “ ujar Ratu Sihir
yang tertegun kagum.
“Gemerlap cahaya itu
berasal dari intan yang tiasa ternilai harganya. Dengan intan itu Kanjeng Ratu bisa membeli semua hutan di Pulau Jawa. Hanya saja untuk mengambil intan itu harus dengan satu
syarat “
“Cepat katakan apa
syaratnya “
“Untuk mengambil intan
itu, Kanjeng Ratu harus memejamkan mata, karena sinarnya bisa
membutakan mata bila jaraknya terlalu dekat “
Tanpa berpikir panjang,
sambil memejamkan mata Ratu Sihir
membuka keranjang itu dan memasukan tangannya ke keranjang itu. Namun betapa
kagetnya Ratu Sihir, seelah tangannya menyentuh benda yang lunak,
hangat dan menjijikan. Karuan saja merinding seluruh tubuh wanita iblis itu.
Apalagi setelah dia menarik tangannya, terdapat ratusan lintah yang menggigit tangannya dan ribuan kunang-kunang
beterbangan mengelilingi tubuhnya.
Karuan saja dia menjadi panik bukan kepalang,
meski dia minta tolong kepada semua pengawal-pengawalnya, namun apa daya menghadapi hewan yang
menjijikan itu. Apalagi lintah-lintah itu kini berloncatan dan menggigit
seluruh tubuhnya, Semua pengawalnyapun hanya diam membisu dan terpaku bingung
apa yang harus mereka kerjakan. Akhirnya diapun minta tolong kepada tamunya
kawanan penghuni Kedung Siluman.
Hanya dengan siulan yang
singkat saja, lintah-lintah itu akhirnya melepaskan gigitannya dan berloncatan
kembali ke keranjang semula. Sehingga legalah hati wanita iblis itu dan telah jera tidak sanggup
mengalami hal yang sama lagi. Maka diapun berjanji tidak akan mengganggu
kedamaian Kedung Siluman lagi
HAMDI BEFFANANDA
AJI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar