Jumat, 17 Februari 2012

Ratu Sihir

Syahdan di jaman dahulu, hiduplah seorang wanita muda yang cantik jelita  yang bernama NYI  COMPO di pinggir Hutan WIDURI. Wanita ini hidup seorang diri, tidak memiliki sanak saudara. Nyi Compo dikenal sebagai wanita yang memiliki ilmu sihir yang sangat tinggi.. Sehingga karena kesaktiannya itu, dia terkenal dengan gelar RATU SIHIR DARI PANTAI UTARA..
   Kemasyhurannya tersebar hingga ke seluruh pelosok Tanah Jawa,  baik di kalangan manusia atau hewan. Termasuk juga hingga ke Hutan Kedung Siluman. Sehingga dipastikan semua penghuni hutan ini pasti tahu Ratu Sihir ini.
   Namun sayan g seribu kali sayang, Nyi Compo  memiliki sifat tamak dan jahat. Ilmu kesaktian yang ditekuni beratus tahun tidak digunakan untuk kebaikan, tetapi digunakan untuk kepentingan diri sendiri dengan cara mengorbankan orang lain.  Bukan hanya untuk merampas kekayaan orang lain saja,  merenggut nyawa orang lainpun ia lakukan.
   Sehingga perasaan khawatir, takut dan cemas telah menyebar di penghuni seluruh Pulau Jawa.  Bahkan kegelisahan ini kini telah merambah penghuni Hutan Kedung Siluman. Karena akhir-akhir ini telah tersebar kabar bahwa Nyi Compo akan membumi hanguskan hutan hutan di Tanah Jawa  yang banyak menyimpan kekayaan alam. Timbulnya rasa was-was ini tentunya bukan tanpa, lantaran  Hutan Kedung Siluman banyak menyimpan harta kekayaan tependam seperti emas, intan dan harta berharga lainnya peninggalan para  leluhur.
   Apalagi telah tersebar luas di kalangan para petualang, bahwa Raja Rimba Kedung Siluman telah memiliki 2 telur emas yang bisa digunakan untuk tujuan apa saja. Sudah barang tentu kedatangan Nyi Compo tinggal menunggu waktu saja, dan kabar seperti ini telah tersebar di seluruh penjuru Kedung Siluman.
   Malang tak dapat dicegah untung tak dapat diraih. Baru saja penghuni Kedung Siluman berhasil mengusir pasukan kera yang dipimpin Wiro Libas, kini mereka kembali dicekam perasaan was-was kedatangan Nyi Compo. Bahkan menurut kabar terakhir diketahui bahwa Hutan Menoreh, Alas Roban, Hutan Gunung Kidul dan masih banyak hutan lainnya telahdibumi hanguskan Nyi Compo.

   Sementara itu sekembalinya Elang Mas dari tugas mata-mata, mengabarkan  bahwa  hari ini Hutan Pesisir Semarang telah dikuasai Nyi Compo dan pengikut-pengikutnya yang kian hari bertambah. Sehinnga seluruh kekayaan wilayah itu sekarang menjadi milik Nyi Compo.
   K ita tahu bahwa bercermin pada  pengalaman yang lalu, adalah pelajaran yang paling baik. Pelajaran tersebut adalah terjadinya serangan Wiro Libas  dan kawanan belalang, yang
memporak-porandakan Kedung Siluman.  Kejadian yang lalu itu bisaterjadi lantaran penghuni
Kedung Siluman tidak siaga sebelumnya.
   Oleh karena itu,  pada saat bulan purnama tiba kali ini, Ucil tidak menyia-nyiakan pertemuan agung itu.  Seperti biasanya pertemuan agung itu dihadiri para pemimpin Kedung Siluman. Pada pertemuan itu, Ucil meminta sahabat-sahabatnya bersiap diri menghadapi serangan Nyi Compo dan pengikutnya.
   Bila sosok musuh yang mengancam Kedung Siluman , hanya mengandalkan kepandaian ilmu bela diri atau taktik berperang  yang jitu, Ucil dan sahabat-sahabatnya tidak perlu khawatir. Tetapi sosok Nyi Compo adalah lain daripada yang lain. Bukankah menghadapi ilmu sihir yang demikian, harus dengan cara yang lain pula.  Pendapat Ucil yang demikian telah dibenarkan oleh Eyang Kancil Sakti.
   Malam sudah demikian larut, pesta cahaya bulan purnama masih menghangati Hutan Kedung Siluman. Bulan purnama yang menggantung di langit hitam terasa begitu dekat dengan penghuni Kedung Siluman  yang sedang berkumpul melingkar.Meskipun demikian suasana perkumpulan malam ini sungguh berbeda dengan malam lainnya.  Para hewan-hewan penghuni hanya kelihatan tertunduk lesu, tanpa keceriaan tidak seperti malam perkumpulan sebelumnya.
   Hanya para pendekar-pendekar hutan ini,  yang tidak ikut larut dengan kesedihan ini. Namun mereka merasa sedih juga melihat sikap saudara-saudara mereka yang banyak dihinggapi kegetiran hati.
   Yang jelas penghuni Hutan Kedung Siluman  sekarang sedang dibayangi rasa ketakutan yang mencekam, karena mereka merasa ngeri dengan kezaliman wanita iblis Nyi Compo. Hal ini wajar saja sebab mereka hidup di jaman entah berantah yang belum mengenal hokum

   Mendapati kejadian yang tidak menyenangkan di perkumpulan bulan purnama ini, akhirnya Ucilpun menyempatkan diri untuk angkat bicara, guna mencairkan  kebekuan suasana perkumpulan,
“Sahabatku semua, masa-masa yang lalu kita telah banyak menemui kesulitan, seperti bala tentara Wiro Libas yang cukup menyengsarakan kita. Setelah itu datanglah kawanan belalang yang tidak kalah besarnya menyengsarakan kita. Namun semua itu selalu bisa kita atasi bersama, hanya karena persaudaraan antar kita yang kuat.  Walau wanita iblis itu dan pengikutnya datang menyerang kita, kita toh akan selalu siap menghadapinya. Lantas apa yang kalian pikirkan. . . sahabatku “ seru Ucil lantang.
   “Tentu saja kita takut, Cil !. Musuh yang kita hadapi adalah ratu sihir yang licik , dengan pasukan terdiri dari mayat-mayat hidup yang tersihir. Amat menakutkan, Cil ! : seru Sembrani.
   “Aku sarankan kita membuat pedang seperti pasukan manusia, untuk menebas kepala pasukan wanita iblis itu”  kata Rajawali Perkasa.
   “Ah. . . untuk apa ?. Toh merela akan hidup terus meski lehernya putus “  seru Badak.
   “Cil, kita perlu minta keterangan Elang Mas, dimana markasnya wanita iblis itu, biar nanti ribuan rakyatku yang akan melibasnya “ pinta Gajah Sona, pemimpin kawanan gajah..
   “Mereka bermarkas di bukit Gombel,  hanya setengah hari perjalanan menuju sana “ Elang Mas memberi keterangan sesuai dengan permintaan sahabatnya Gajah Sona.
Karuan saja jawaban Elang Mas menimbulkan suasana perkumpulan menjadi gaduh.
   “Sahabat-sahabatku !, selama aku berpetualang, banyak aku temui demit-demit yang mandraguna, termasuk Nyi Compo ini. Percayalah sahabatku !, betapa tingginya ilmu yang dimiliki demit pasti dia memiliki sisi kelemahan “  jawab Eyang Resi Kancil Sakti dengan kata kata datar dan sorot mata yang tajam. Menandai bahwa dia adalah ahlinya dalam hal ini.
   “Eyang Resi !, sebaiknya aku siagakan seluruh singa yang ada di Kedung Siluman untuk menerkam pasukan wanita iblis ini. Cukup banyak pasukan singa yang siap tempur. Saya kira cukup untuk membuat wanita iblis itu jera “ seru  Senopati Kedung Siluman Singo Brojo..
         “Mohon maaf sebelumnya Senopati !, setiap mayat hidup yang kamu terkam, dalam waktu yang sekejap dia akan hidup lagi karena pengaruh sihir, jadi akan percuma saja “ jawab Eyang Resi Kancil Sakti.
“Lantas dengan cara apa kita bisa melumpuhkan mereka “ tanya Kilat Menjangan.
“Satu-satunya jalan dengan cara mencari kelemahan Ratu Sihir itu sendiri “  jawab Kancil Sakti.
“Tentu bukan barang gampang mencari kelemahan wanita iblis itu “ tutur Kijang Lelono.
“Betul pendapatmu, kijang sahabatku, maka marilah kita berbagi pendapat bagaimana caranya bisa mengalahkan Ratu Sihir “ jawab Kancil Sakti.
“Cil, aku punya pendapat “ kata Naga Sanca  sambil melilitkan badanya di pohon akasia yang menjulang tinggi. Sehingga nampaklah tubuh Naga Sanca  memenuhi semua pohon itu.
“Silakan katakana saja, sahabatku !” kata Ucil lembut.
“Di tempat tinggalku Lembah Teratai Emas banyak tersimpan emas dan intan peninggalan Eyang Resi Naga Siluman, aku rela untuk diserahkan ke wanita iblis itu. Asal dia tidak menghancurkan semua sahabatku “
“Aku hargai kebaikanmu, , ,wahai Cucu Sang Resi . . .sekaligus cucu guruku… .Namun saja seandainya semua emas dan intan kau serahkan. Wanita iblis itu tetap akan meminta lainnya. Lagian bukan itu saja, dia akan meminta darah segar dari bayi-bayi kita untuk merawat kecantikannya” demikian Kancil Sakti memberi jawaban yang masuk akal.
Pendapat demi pendapat mengalir seperti air sungai, silang pendapatpun menjadi semakin hangat. Hingga mereka tidak merasa hari telah hampir pagi. Sementara kawanan ayam jantan telah menyambutnya dengan ucapan selamat pagi. Akhirnya mereka bergegas membubarkan diri, untuk larut dalam kehidupan mereka masing-masing. Setelah sebelumnya terjadi kesepakatan antar mereka untuk menyelamatkan Hutan Kedung Siluman tanpa menggunakan kekerasan. Bukankah Kancil Sakti  dan Ucil adalah ahlinya dalam hal ini ?

_____________oooo_______________

    Siang hari di puncak musim kemarau, melesatlah beberapa kawanan kuda yang dipimpin Sembrani meninggalkan Hutan Kedung Siluman. Kepergian mereka diiringai angin barat yang semilir membawa kesejukan. Mereka tidak lain adalah jawara Kedung Siluman antara lain Ucil, Eyang Resi Kancil Sakti, Rogo Branjangan, Kilat Menjangan, Kijang Lelono, Elang Mas dan Sennopati Singo Brojo.

Kepergioan mereka sungguh terburu-buru, karena mereka merencanakan petang hari nanti bisa bertemu dengan Ratu Sihir  dari Hutan Widuri yang kini tinggal di istana megah di Bukit Gombel Hutan Semarang. Mereka sama sekali tak menghiraukan lambaian tangan sebagian besar penghuni Kedung Siluman, sebagai tanda ucapan selamat berjuang, Yang ada di pikiran jawara-jawara adalah sesegera mungkin sampai di Bukit Gombel.
Jalan menuju Bukit Gombel  dipenuhi dengan sebagian besar turunan, kadang turunan itu cukup terjal kadang pula landai. Mereka melalui jalan hutan yang tidak seberapa lebarnya dan berkelak-kelok.  Setelah cukup lama mereka melewati jalan ini, akhirnya tibalah mereka di Bukit Gombel , saat matahari hampir tenggelam.
Istana Ratu Sihir berada di puncak Bukit Gombel, persis berdiri megah di bagian bukit yang beruapa dataran. Karena di bangun di puncak Bukit Gombel, maka sudah barang tentu Istana Ratu Sihir terlihat cukup megah dari berbagai penjuru bukit ini. Kemegahan seperti inilah yang diimpikan wanita iblis itu.
Bahkan kemegahan yang seperti ini ternyata belum memuaskan hatinya. Kecuali dia berhasil merebut 2 telur emas milik Baginda Raja Rimba Kedung Siluman sekaligus merebut harta karun  dari Lembah Teratai Emas peninggalan Eyang Resi Siluman Naga Sakti. Tidak cukup itu saja , Ratu Sihir berniat mendirikan istananya yang terbuat dari emas dan intan Lembah Teratai Emas.
Setelah menapakan kakinya  di Buki Gombel, Kancil Sakti  dan kawan-kawan tidak beberapa lama berhasil menemui Ratu Sihir tanpa banyak menemui kesulitan. Ratu Sihir menemui mereka dengan duduk congkak di atas singasananya, dikawal oleh banyak mayat hidup hasil pengaruh sihirnya. Sementara itu ratusan jawara yang terdiri para pendekar berilmu tinggi, berjejer di belakan singasana.
“Kami mewakili segenap penghuni Hutan Kedung Siluman  menyampaikan hormat kepada Kanjeng Ratu Sihir. . . semoga ratu panjang umur “ demikian Kancil Sakti menyampaikan hormat.
46
“Hiii. . .hiii. . .aku terima dengan senang hati. Mengapa tanpa undangan kamu berani menghadapku “ jawab Ratu Sihir.
“Maafkan kami yang tak tahu diri. . .kedatangan kami yang tidak diundang ini, hanya sekedar menyampaikan rasa takluk penghuni Kedung Siluman kepada Gusti Kanjeng Ratu
 Sihir dari Hutan Widuri.” Jawab Kancil Sakti sambil membungkukan badan diikuti oleh sahabat-sahabat lainnya.
   “Hii. . .hiii . ..bagus kalau begitu. Aku tidak usah repot-repot mengirim bala tentara. Lantas apa yang akan kau persembahkan kepa junjunganmu, hiii. . .hiii “ pinta Sang Ratu.
‘Dengan segala kerendahan hati, apa yang Nyai pinta akan kami berikan “ jawab Kancil Sakti dengan gaya yang meyakinkan.
   “Tentu saja aku minya seluruh emas dan intan di Lembah Teratai Mas. Untuk  kujadikan dinding istanaku di tepi Tekaga Sewon Wono. Oh ya berikan pula dua telur emas milik rajamu. Atau akan kusihir semua penghuni hutanmu menjadi mayat hidup. Pilih yang mana ! ! ! ! !”  bentak Sang Ratu diselingi tawa mengerikan.
   Sungguh suatu peristiwa yang sangat bertolak belakang. Di satu sisi Ratu Sihir  adalah wanita yang cantik jelata. Tubuhnya tinggi besar, kulitnya kuning langsat. Disisi lain dia wanita yang memiliki sifat sangat tamak,jahat dan licik sekaligus sombong demikian bisik hati kecil Ucil.
   “Eyang Kancil nampaknya Sang Ratu  tidak main-main lagi, dia tidak cuma nggertak kita. Aku takut bila rencana kita meleset “ seru Ucil.
   “Tenang saja, Cil !. Wanita iblis ini sedang lupa diri, karena godaan dunia. Keadaan seperti inilah yang aku nantikan. Disinilah kelemahan Ratu Sihir  jawab Kancil Sakti dengan suara yang berbisik.
   “Engkau belum menjawab permintaanku, He Kancil Tua. !. Kabulkan permintaanku ! atau aku luluh-lantakan Kedung Siluman “ ancam Ratu Sihir.
   “Tentu aku akan mengabulkan semua permintaan Nyai. . . .sebagai tanda takluk, kami kepada ratu. Aku serahkan satu keranjang emas dan berlian “ ujar Kancil Sakti yang mencoba mendinginkan hati wanita iblis itu.
   “Hanya satu keranjang ?. . .untu apa aku tak butuh !” seru Ratu Sihir.
         “Ini hanya sekedar untuk tali asih. Semua emas dan intan yang ada di Lembah Teratai Emas silakan Kanjeng Ratu ambil. Tentunya setelah ratu nanti berkunjung ke Kedung Siluman
   “Hii. . .hi….hi. . bagus. .bagus. . inilah abdi yang baik. bawa sini keranjang itu ! “ pinta Sang Ratu. dengan tak menyisakan tawanya yang melengking dan mengerikan,  seraya menarik keranjang emas yang kini sudah di dekatnya.
   “Apa isi keranjang itu , Kancil Tua ?. . . Mengapa ada cahaya yang bergemerlapan ? “ ujar Ratu Sihir yang tertegun kagum.
   “Gemerlap cahaya itu berasal dari intan yang tiasa ternilai harganya. Dengan intan itu Kanjeng Ratu bisa  membeli semua hutan di Pulau Jawa. Hanya saja untuk mengambil intan itu harus dengan satu syarat “
   “Cepat katakan apa syaratnya “
   “Untuk mengambil intan itu, Kanjeng Ratu  harus memejamkan mata, karena sinarnya bisa membutakan mata bila jaraknya terlalu dekat “
   Tanpa berpikir panjang, sambil memejamkan mata Ratu Sihir membuka keranjang itu dan memasukan tangannya ke keranjang itu. Namun betapa kagetnya Ratu Sihir,  seelah tangannya menyentuh benda yang lunak, hangat dan menjijikan. Karuan saja merinding seluruh tubuh wanita iblis itu. Apalagi setelah dia menarik tangannya, terdapat ratusan lintah yang  menggigit tangannya dan ribuan kunang-kunang beterbangan mengelilingi tubuhnya.
   Karuan saja dia menjadi panik bukan kepalang,  meski dia minta tolong kepada semua pengawal-pengawalnya,  namun apa daya menghadapi hewan yang menjijikan itu. Apalagi lintah-lintah itu kini berloncatan dan menggigit seluruh tubuhnya, Semua pengawalnyapun hanya diam membisu dan terpaku bingung apa yang harus mereka kerjakan. Akhirnya diapun minta tolong kepada tamunya kawanan penghuni Kedung Siluman.
   Hanya dengan siulan yang singkat saja, lintah-lintah itu akhirnya melepaskan gigitannya dan berloncatan kembali ke keranjang semula. Sehingga legalah hati wanita  iblis itu dan telah jera tidak sanggup mengalami hal yang sama lagi. Maka diapun berjanji tidak akan mengganggu kedamaian Kedung Siluman lagi

HAMDI BEFFANANDA AJI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar