tentang negeri
dongeng dibentangi sawah ladang
berbaris rapi
padi menguning, tiupan angin kemarau
menerbangkan
layang-layang membumbung ke batas langit
tak ada
kawanan elang mengoyaknya
ceritakan
juga tentang kaki mama yang menghitam
diterkam
snar matahari menyelipkan ceria
berlarian
sepanjang penjuru tanah lapang
mengejar secercah
tawa....sendau gurau
tak ada
pandang mata kebencian
mama aku
ingin berada di tengahnya
kala anak
desa menyisir tiap bulu kerbau di kali
tidak ada
udara pengah dan gerutu abang becak
tak ada
jalan aspal berlobang sedalamkubangan
kerbau
di negeri
mama
angin
membawa wangi bunga, untuk anak desa
berlarian
meniti pelangi senja warnan warni
aku akan
memilih semua warna;
akan aku
semaikan di kantong bauku
tempat aku
menyimpan premen~untuk peduli temanku
mengapa di
kotaku semua menajamkan sorot mata
dengan
lengan kokoh bagai baja tak bernadi iba
dan peduli
aku muak
mama
aku hentikan semua prosa tentang angin gunung
yang penuh
derai tawa
di malam
yang telah melarut ini
dongengkan
aku bait terakhir puisi tentang negeri para dewa
(Semarang,
17 Februari 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar