Kamis, 16 Februari 2012

Mama Berikan Aku Puisi Untuk Dongengku

mama, ceritakan  saat mama kecil
tentang negeri dongeng dibentangi sawah ladang
berbaris rapi padi menguning, tiupan angin kemarau
menerbangkan layang-layang  membumbung ke batas langit
tak ada kawanan elang mengoyaknya

ceritakan juga tentang kaki mama yang menghitam
diterkam snar matahari  menyelipkan ceria
berlarian sepanjang penjuru tanah lapang
mengejar secercah tawa....sendau gurau
tak ada pandang mata kebencian

mama aku ingin berada di tengahnya
kala anak desa  menyisir tiap bulu kerbau di kali
tidak ada udara pengah dan gerutu abang becak
tak ada jalan aspal berlobang  sedalamkubangan kerbau

di negeri mama
angin membawa wangi bunga, untuk anak desa
berlarian meniti pelangi senja warnan warni
aku akan memilih semua warna;
akan aku semaikan di kantong bauku
tempat aku menyimpan premen~untuk peduli temanku

mengapa di kotaku semua menajamkan sorot mata
dengan lengan kokoh bagai baja tak  bernadi iba dan peduli
aku muak mama
aku  hentikan semua prosa tentang angin gunung
yang penuh derai tawa
di malam yang  telah melarut ini
dongengkan aku bait terakhir puisi tentang negeri para dewa

(Semarang, 17 Februari 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar