Mengapa
seharian kau menggigit bumi
Hingga basah
yang aku alami
Burung
burung terdiam, tulang-tulangku meronta
Meminta
seberkas kehangatan,
Aku hanya
memiliki suka cita
Bersama ayah
dan emaku, meski hidup di
bawah rumah
bambu dan bealas tanah
kita
semuapun setia menunggu gerimis.
Agar
singkong dan ubi di ladang,
Lebih keras
lagi memberi sapa
Agar emak tidak marah menuruhku jauh mengangsu
Gerimis
berilah kabar kepadaku
Bagaimana
aku bisa kuliah di perguruan
Karena bapak
dan emak, hanya mampu tersenyum pilu
Gerimis,
kabarkan ke langit,
Aku pengin
menjadi pilot pesawat
Hingga mampu
menyentuh langit
Terimakasih
gerimis
(Semarang,
26 Desember 2011)
Hamdi
Beffananda Aji
Tidak ada komentar:
Posting Komentar