Jumat, 10 Februari 2012

Galang dan Anak Anak Robot


Bumi telah bergejolak demikian liarnya, manusia yang menghuni di atasnya juga terus saja mengalami peperangan demi peperangan. Apalagi waktu telah beranjak hingga abad ke 25. Padahal pada abad itu, peperangan antar Negara sudah tidak menggunakan meriam, tank, bom atau senjata yang dianggap kuno lainnya. Tetapi mereka sudah menggunakan senjata laser  dan rudal nuklir. Korban jiwa sudah mencapai ratusan juta di seantero bumi ini, belum lagi mereka yang harus menderita sakit dan cacat karena terkontaminasi radioaktif.

Anehnya tidak ada satu pihakpun yang mampu menghentikan ini semua, padahal sudah banyak kerugian yang diderita umat manusia, bahkan kekayaan bumi seperti hutan, danau zat zat alam yag ada di atmosfer dan kekayaan alami lainnya sudah demikian parahnya mengalami kerusakan. Saat itu memang badan dunia PBB telah hilang dimakan ego manusia.

Namun di tengah hutan beton yang terletak di tengah Pulau Jawa, masih hidup sekelompok masyarakat yang masih menjunjung tinggi persahabatan antara satu dengan lainnya. Meski mereka hidup di tengah kawasan yang mulai  miskin oksigen dan rusaknya lingkungan disana sini, namun mereka memandang kesulitan hidup mereka  dengan hanya perasaan pasrah saja. Meski mereka sudah tidak dilindungi hukum apapun, namun karena ketertindasan oleh penguasa Mr. DevilMan dari negeri sebrang, mereka yang tertindas sangat kuat menggalang persatuan dan persaudaraan. Tokoh penguasa yang satu ini dengan kelicikan dan kecerdasan yang tinggi, mampu membentuk Gang Monster yang sangat kuat dan berhasil merekrut bayak pengikut sehingga ditakuti di Pulau Jawa.

Dalam perut bumi Pulau Jawa, masih banyak ditemukan mineral dan energi yang mampu membangkitkan ambisi Mr DeviMan dengan bala tentaranya, untuk menguasai kekayaan itu. Niat jahat itu mulai dijalankan, setelah Pulau Jawa dijatuhi bom nuklir ciptaan ilmuwan suruhan Mr DevilMan itu sendiri, pada tanggal 15 Maret 2216 silam. Hingga saat itu populasi manusia di pulau yang menawan ini hanya tinggal seperlima, termasuk saudara saudara Galang yang tinggal di Bukit Tidar. Bukit yang dahulu amat subur, kini tandus kering dan kerontang. Hanya terlihat tanggul-tanggul beton untuk menghindari longsornya tanah yang miring.  Sementara pohon pohon besar yang pada abad ke 20 masih berjajar dengan kokoh, kini berganti dengan pilar beton, menara baja dan bangunan beton untuk jaringan listrik, komunikasi, pemukiman dan keperluan manusia modern saat itu.

Kini sudah tidak ada lagi gemercik air kali yang mengalirkan air gunung yang segar dan bersih, untuk mengaliri tanaman padi di sawah yang hijau terhampar luas. Kali dan Sungai hanya mengalirkan air yang berwarna hitam, penuh denga kotoran dan limbah industri, bahkan terkadang sisa radioaktif yang pada abad itu dianggap sebagai sampah biasa.

Oleh karena itu di lereng Bukut Tidar, sudah jarang kita temui manusia yang bertubuh  utuh seperti manusia pada abad ke 20 Di tengah masyarakat seperti itulah Galang hidup bersama sama dengan mereka dan teman teman seusianya. Meski bagi kehidupan Galang  sudah tidak mengenal sawah ladang lagi, namun mereka yang sebaya denganya,   setiap hari tetap beramain di lereng lereng Bukit Tidar yang terhampar rata, sehabis jam sekolah di rumah masing masing.

Pada abad itu sekolah tidak lagi dilakukan di kelas tetapi mereka hanya duduk di rumah masing masing dengan menghadap layar internet untuk mendapatkan pembelajaran dari guru jarak jauh. Semua  ulangan, PR dan tugas lainnya cukup ditayang melalui internet dan hasil kegiatan mereka cukup dikirim melalui surat elektronik. Di jaman yang sangat modern itu, mereka tidak sekolah di sekolah masing masing, karena ancaman badai, angin siklon, hujan asam yang mampu membuat luka di kulit tubuh. Ditambah lagi

2
kemanan di kawasan yang sangat rawan akan  membahayakan anak anak pergi ke sekolah.

Galang mengikuti program sekolah multimedia untuk jenjang sama dengan SMP  di abad ke 20. Usianya kini telah genap 15 tahun, namun Galang berperawakan lebih tinggi dibanding dengan teman sebaya lainnya. Tapi tangan kiri Galang telah diganti dengan tangan elektronik, karena jaringan otot pada lengan kirinya telah rusak karena tadiasi, sedangkan wjahnya masih utuh seperti wajah anak anak seusianya pada abad ke -20. Padaha semua wajah teman Galang tidak utuh lagi. Sebagian dari mereka sudah ada yang menggunakan cangkok mata elektronik, telinga elektronik dan lain sebagainya.

Bila mereka berkumpul di tengah canda ria mereka, sering mereka mengamati gambar hologram anak anak seusianya yang hidup pada 4 abad yang lalu. Dalam hati mereka semua nampak perasaan iri dan keinginan mereka untuk menghijuakan kembali tanah hunian mereka dan semua wilayah yang dahulu disebut dengan Indonesia. Nama Negara Indonesia hanya mereka dengar dari cerita kakek nenek mereka, yang salah satu ceita diantaranya adalah tentang Negara yang dahulunya tentram dan damai, hukum dan undang undangnya betul betul dipatuhi rakyatnya, tidak seperti masa sekarang yang mereka hadapi hanyalah kebringasan tentara robot yang dikendalikan oleh perwira perwira pengikut Mr. DevilMan.

Seperti biasa siang itu udara sangat panas, langit berwarna putih kemerahan. Angin bertiup kencang dan kering. Mereka sehabat sahabat Galang seenaknya, melepas rasa gerah, sebentar sebentar mereka meminum air kran yang bersih tak jauh dari mereka bercengkrama. Sudah lama memang belum hujan, meski bila hujan turun mereka juga menderita. Karena hujan saat itu sudah bercampur dengan bahan kimia dari atmosfer.

            “Galang sungguh senang kehidupan anak anak  jaman dahulu. Tubuh mereka masih utuh. Masih banyak mereka jumpai pohon dan tumbuhan, sedangkan jaman sekarang tumbuhan telah lenyap dihancurkan debu nuklir ” seru Bridgstone teman akrab
Galang sambil menunjukan buku sejarah miliknya ke arah Galang.

            “Tentu Bridge, aku sendiri sering memandang foto foto keluarga dan orang tua kakek dulu. Pakaian mereka sangat lucu. Mereka hidup di tahun 2100. Tapi jaman itu bumi juga mulai gersang, kata kakek sudah jarang mereka temui sawah dan ladang. Apalagi setelah tahun 2114, saat Anak Gunung Krakatau meletus hebat dan tak lama Mr. Devilman menghancurkan Pulau Jawa. Banyak manusia jaman itu yang meninggal, pohonbanyak yang terbakar musnah, Hingga seperti inilah kehidupan kita sekarang “ Galang menjawabnya.

            Smart segera mendekatkan badanya ke arah mereka, karena tertarik dengan cerita
Galang dan ikut juga membaca buku sejarah milik Bridgestone. “Kalau aku melihat di Internet tentang kehidupan hewan hewn yang hidup bersama dengan manusia jaman abad ke 21. Woooow..aku ingin membeli kuda, sapi. Dan dengan kucing akupun senang memeliharanya. Tapi dimana kita temukan kucing ya, Galang !”.

Smart bersama sama dengan sahabat Galang lainya kini asyik bercanda ria, seakan akan mereka bercengkerama dengan hewan hewan piaraan manusia yang sudah tidak ada lagi di abad ke-25 itu. Sementara itu hanya Rush yang dari tadi hanya diam dengan pandngan mata yang sayu Sebenarnya sudah dari tadi kawanan anak anak setengah robot itu mengajak Rush bermain, tetapi dia hanya menggelengkan kepalanya, yang separo tulang kepalanya sudah diganti dengan logam.

Bahkan kini Rush telah roboh di tanah dengan tubuh menggelepar dan tak sadarkan diri. Spontan mereka yang sedang bercengkerama menjadi panik dan segera berusaha menolong Rush. Hanya Galanglah yang kelihatan tenang menghadapi kejadian ini. Galang  segera memeriksa bagian bagian penting dari tubuh Rush, yang separo sudah berbentuk rangkaian elektronika, sehingga Rush dapat dikatakan adalah manusia robot.

“Apa yang kamu lakukan Galang ?’ protes dari Mei Lan, yang mengkhawatirkan tindakan Galang.

3

Aku coba memeriksa, barangkali ada jaringan robotnya yang tidak bekerja. Sebagian organ organ tubuh Rush bekerja dengan sistim robot. Hanya jantung, paru, ginjal yang masih asli organ manusia. Otaknya saja sudah separo diganti dengan otak robot. Ini pasti ada bagian yang tidak bekerja “

“Galang !, segera saja kita hubungi orang tua Rush. Agar mereka mengirim Rush ke rumah sakit!” seru Bridge.

“Kita bawa saja Rush ke rumah sakit sekarang. Dia hanya punya bapak dan sekarang di Papua kerja di kantornya Mr. DevilMan. Jadi dia tinggal di block sebelah sendirian. Hanya akulah satu satunya teman Rush. Kasihan dia, he..tolong salah satu dari kalian panggil airtaxi (mobil taksi yang bisa terbang, karena jaman itu mobil sudah tidak berjalan di darat ) dan tentukan posisi kita”.

***

Rumah sakit pemulihan manusia robot terletak di lereng Gunung Ungaran. Rumah sakit itu berdiri dengan megahnya dan modern. Rumah sakit seperti ini hanya terdapat beberapa buah saja di Pulau Jawa dan terletak hanya di kota kota besar yang sekarang dikuasai Mr. DevilMan.

Rush kini sepenuhnya dibawah pemeriksaan dan perawatan dokter  robot di rumah sakit Glory DevilMan. Sementara itu sudah beberapa jam lamanya Galang dan teman temanya kini hanya menunggu keadaan Rush dengan harap harap cemas, meski pada jaman itu, semua biaya taksi dan pengobatan di rumah sakit gratis untuk semua masyarakat.

Tidak beberapa lama, terbukalah pintu ruang perawatan robot tempat Rush di rawat dan keluarlah seorang dokter ahli manusia robot, dengan perawakan bule tetapi ramah dan berniat mencari keluarga Rush.

“Hai…robot robot kecil….siapa diantara kalian yang tahu keluarga Rush. Saya butuh sekali ketemu dengan bapaknya !” Tanya dokter itu sambil memandang manusia manusia kecil yang setengah robot itu.

“Dia sudah tidak punya keluarga lagi. Kata Rush bapaknya kerja di Papua, itu saja dia tidak tahu pasti alamatnya. Selain itu,dia sudah tidak punya siapa siapa lagi “

“Oh…padahal aku butuh bantuan keluarganya, karena ini menyangkut hidup matinya robot kecil yang malang ini”

“Tapi gimana lagi, dok?. Hanya aku satu satunya teman dekatnya. Dokter ?, barangkali aku dan teman temanku bisa menolong Rush, apa yang dapat kami lakukan dok ?”

“Tapi ini masalah cangkok organ ginjal Rush yang semuanya sudah tak berfungsi, nak !. Saya harus ketemu keluarganya, untuk mencarikan organ ginjal yang masih berfungsi baik dari donator organ”

“Dokter, aku bersedia menyumbang salah satu ginjalku, siapa lagi kalau bukan aku yang menolong Rush ?”

Aku juga bersedia, dokter ?” Bridgestone tak mau kalah.   
“Mei Lan, juga bersedia Dokter !”
Aku juga mau” Smart segera maju tepat beberapa langkah di depan dokter itu, yang klihatan hanya senyum senyum melihat ulah manusia manusia setengah robot itu.

“Dokter, sekarang saja ginjal, BraveMan diambil” Robot kecil BraveMan berteriak meminta dokter memenuhi permintaanya.


4
“Anak anaku, sungguh persahabatan kalian sangat baik sekali. Inilah yang sebenarnya dibutuhkan bagi kehidupan manusia di jaman sekarang. Tapi sayangnya tidak semudah itu, kalian bisa menyumbangkan organ ke anak lainnya. Maafkan aku ya anak anaku ?”

“Kami harus bagaimana dokter ?” Tanya Galang.

“Yang pertama aku harus minta ijin keluarga kalian dahulu”

“Kalau bapaku, tak mengijinkan terus bagaimana, dokter ?” seru BraveMan.

“Ya kami tidak berani mengangkat ginjal kamu?”

“Nasib saya seperti Rush, dokter !. Saya sudah tidak punya siapa siapa lagi. Ibu saya pergi begitu saja tanpa meninggalkan alamat. Sedangkan bapak saya menjadi tentara Mr DevilMan, entah sekarang bertugas dimana. Semua anak anak robot yang berkumpul disini juga nasibnya hampir sama dengan saya dan Rush. Jadi kami tidak bisa minta ijin bapak atau ibu kami, dokter !. Maka tolonglah dokter, aku ingin menolong Rush !” Galang berusaha menyakinkan dokter itu.

Sang dokter sesaat hanya terdiam membisu, diapun menyadari mereka hidup di jaman penuh kekerasan dan peperangan di mana mana. Namun diapun tidak memiliki wewenang untuk mengabulkan permintaan mereka semua.

“Baiklah anak anaku, sementara ini kami hanya bisa memeriksamu saja, siapa diantara kalian yang bisa menyumbangkan ginjal pada Rush. Sebab masalah itu tidak segampang yang kalian duga. Nanti kalau ada diantara kalian yang bisa memenuhi persyaratan, akan aku ajuan permohonan ke kepala rumah sakit. Baiklah sekarang kalian bergiliran ikut aku ke ruang periksa”

***
Semua anak setengah robot itu tertunduk lesu, setelah dokter memilih BraveMan dan
Galang  yang bisa menyumbang sebelah ginjalnya pada Rush. Dalam hati mereka masih menyisakan kesedihan terhadap nasib Rush, terlebih lebih ketidak mampuan mereka menolong nasib Rush. Namun rasa senang kini mulai timbul dari hati mereka, setelah mereka memiliki harapan untuk berkumpul Rush lagi di tengah mereka.

Dokterpun memutuskan bahwa kedua ginjal Rush bisa diambilkan dari sebelah ginjal Galang dan sebelah lagi dari BraveMan. Perasaan bangga dan kagum timbul dari sang dokter kini, yang melihat kedua anak robot itu tidak sedikitpun memiliki rasa gentar menghadapi operasi besar, serta kagum dengan persahabatan antar mereka. Masih adakah persahabat seperti ini di lain masyarakat ?.

“Terimakasih ya Galang dan Brave kalian telah menolong aku”. Seru Rush dengan linangan air mata dan peluik cium dari semua teman temanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar