Tampilkan postingan dengan label GALANG. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label GALANG. Tampilkan semua postingan

Jumat, 10 Februari 2012

Laskar Phyton


Rush sudah gabung dengan Galang dan sahabat sahabat setianya, mereka semua sungguh senang hatinya. Terlihat pada wajah mereka yang selalu berseri, mereka kini bermain sepakbola di lereng Bukit Tidar, pada suatu pagi di Hari Minggu. Bergantian mereka menendang bola kesana kemari dan saling berkejaran, menimbulkan debu debu berterbangan yang berwarna kemerahan.

Namun tiba tiba saja Galang  menghentikan permainan sepak bolanya, karena merasakan getaran pada gendang telinga elektriknya. Sebuah cahaya berkecepatan tinggi menuju ke arah mereka. Semua sahabat sahabatnya juga merasakan hal serupa. Spontan mereka bersama menghentikan permainan mereka, dan kini tiba tiba saja dihadapan mereka terlihatlah sebuah gumpalan cahaya berkilauan, yang lama kelamaan menjadi pudar. Kini cahaya itu hilang dan  di depan mereka kini berdiri sosok anak yang semua tubuhnya terbuat dari logam yang belum pernah mereka temui. Pertanda robot anak tadi tidak berasal dari bumi.

            “Teman teman kita kedatangan sahabat dari planet lain, kita sambut dia yo..!” pinta Galang  kepada semua sahabatnya.

Robot dari planet itu masih tetap diam terbujur kaku, sepintas dia kelihatan seperti benda mati. Namun beberapa saat kemudian robot itu mengulurkan sebelah tanganya ke arah mereka semua.
           
            “Galang, dia minta salaman dengan kita, mungkin dia mau mengucapkan salam persahabatan” seru BraveMan, Sahabat sahabat Galang lainnyapun setuju dengan ucapan anak  bandel BraveMan.

            “Di planet dia tidak ada salam persahabatan, tidak seperti kita, dia hanya mau merekam memori di otak kita dengan alat yang dia miliki. Agar dia mengerti bahasa kita dan bisa gabung dengan kita” jawab Galang.

            “Ah…darI mana kamu tahu Galang, jangan jangan dia bermaksud jahat, hati hati Galang” pinta Mei Lan yang sedari tadi sudah merasa ketakutan dengan kedatangan robot dari luar bumi.

            “Aku kira tidak Mei !, kalau dia bermaksud jahat tentunya dari tadi dia sudah menyerang kita. Coba akan aku gabungkan tanganya dengan tanganku, siapa tahu dia bisa merekam otak saya “

            “Lantas kalau dia bisa merekam otak kita,  apa yang akan dia lakukan.  Galang?” seru Rush.

            “Dia ingin seperti kita, Mengenal antara kita semua dan segala sesuatu tentang kita” seru Galang yang akhirnya mendapat persetujuan teman temannya untuk menggandeng tangan robot tadi. Tangan Galang yang terjulur segera disambur tangan robot itu. Kini Galang merasakan seluruh tubuhnya terasa kesemutan, yang tidak seberapa kuatnya. Tidak beberapa lama getaran lemah di sekujur tubuh Galang telah terhenti dan lampu lampu yang ada kepala logam robot aneh tadi menyala.

Semua sahabat Galang sekarang menjadi terperangah, karena robot aneh tadi,memutarkan seluruh tubuhnya, dan tak lama pula terdengarlah nada seperti seorang anak yang kegirangan dan berkata :

            “Ah..Bim…Bim, selamat berkenalan denganku, namaku MerCy212, kamu cukup memanggilku Mer !. Aku tertarik dengan permainan bola kamu semua. Sudah sejak tadi aku memperhatikan permainanmu, maka aku ingin gabung”.

            “Eh Galang !, suara robot itu terdengar Bin…Bim, Galang !, benar katamu dia langsung kenal kamu dan tertarik dengan sepak bola kita. Apa di planet ada sepak bola ?. Coba tanyakan Galang ?” Pinta Albert. Tanpa menunggu pertanyaan dari Galang, sang robot tanpa diminta menjawab pertanyaan Albert tadi.

            “Ooo..Albert sahabatku..di planetku tidak ada sepak bola, sebab disana temperatur permukaannya sangat panas “ jawab robot yang lagi ceria ini.

            “Hee Robot MerCy, kamu belum cerita dari mana asalmu dan mengapa kamu ada di sekitar bumi ini. Apa kamu punya orang tua dan apa keluargamu sedamg piknik ?”.Galang  mencoba mengetahui asal usul robot itu.

            “Asalku dari Planet Merkurius, yang jaraknya cukup jauh dengan bumi. Aku juga punya orang tua seperti kamu semua, karena kami bukan robot seperti yang kamu duga “

            “Apa ada manusia bumi yang pernah pergi ke Merkurius ?” Tanya Mei Lan

            “Selama ini belum ada ?”

            “Mengapa demikian ?” Albert tak mau kalah dengan Mei Lan yang penasaran ingin mengetahui keadaan alam Merkurius.

            “Karena Merkurius paling dekat dengan matahari, maka temperatur permukaannya  mampu membakar tubuh manusia, meski dengan pelindung. Di planetku  suhu permukaannya mencapai 600 °C, dan disana tidak ada sepakbola karena tanah Merkurius terdiri dari besi dan logam lainnya. Sehingga kalau siang tanah Merkurius  membara”.

            “Hei , MerCy lantas bagaimana kamu bisa hidup di planetmu ?. seru Galang.
“Planet Merkurius kaya akan jurang yang dalam, yang dihasilkan  dari proses tumbukan benda angkasa atau letusan gunung berapi dan terjadinya penyusutan pada saat terbentuknya planet ini dan tata surya kita.Di tebing tebing itulah kami hidup dengan sebuah kerajaan yang besar”
            “Kerajaan ?, lantas siapa yang menjadi raja di planetmu ?”, Tanya Smart
            “ Bapak aku “
            “Jadi kamu seorang pangeran dari Merkurius ?” Kembali Smart bertanya.
            ‘Betul, Smart sahabatku !”
            “Kenapa kamu tanpa pengawal “ sahut BraveMan.
            “Pengawalku cukup mengawasi aku dari pesawat ruang angkasa yang sekarang berada di luar atmosfer. Kalau ada apa apa denganku, mereka datang dalam hitungan detik”
            “Wah..wah..wah,,,hebat sekali “ MeiLan yang sekarang sudah tidak takut lagi, terheran heran dengan teknologi yang dikuasai oleh penghuni Merkurius.
            “Lantas apa tujuan kamu mendatangi bumi. Apa tentara bapakmu bermaksud menguasai bumi. seperti Mr. DevilMan dan tentaranya ?”.
            “Meski aku hanya anak kecil seperti kalian semua. Namun aku tahu kalau bapaku tidak punya niat untuk menjajah bumi. Justru kedatangan bapaku ke sini untuk mempelajari bumi, planet milik kalian yang sangat indah dan ramah. Seandainya kalian semua mampu berbuat baik dengan bumi tentunya bumi akan lebih indah lagi”
            “Indah ?, aku baru dengar  bumi itu indah” bantah BraveMan.
            ‘Pada millennium ke-2 kalian belum lahir, tim yang dikirim kakek kakeku telah mengagumi keindahan bumi. Rekaman itu sekarang masih ada dan ada di laboratorium penelitian bumi. Sampai sekarang aku sering melihatnya dan bapalu mengijinkan aku sekarang untuk mengunjungi bumi”
            “Kalau kita melihat boleh tidak ?”, pinta Rush.
            “Kalau kalian serius mau melihat bumi di milenium ke 2, aku akan minta ijin bapaku. Sebab rekaman itu ada di pesawat, jika bapaku mengijinkan aku akan mengajak kalian semua “
            “Serius nih Mer !, kita semua akan senang hati, bila kita bisa jalan jalan di pesawatmu, seberapa besar pesawat kamu, Mer !” Galang penasaran dengan tawaran Mer. Hingga kini Galang dan sahabat sahabatnya belum pernah naik pesawat ruang angkasa.
            “Luas pesawat milik kerajaan Merkurius kurang lebih sana dengan Kota Semarang “
Semua sahabat Galang  kini hanya mampu saling pandang dan berdecak kagum. Selama ini mereka hanya membaca tentang pesawat ruang angkasa milik Mr.DevilMan yang tidak seluas milik anak robot Mer.
            “Mer, sekarang saja kamu minta ijin bapak kamu, kami semua sudah tidak sabar untuk berjalan jalan di pesawat Merkurius “ desak Albert diikuti semua sahabat Galang yang kini ikut ikutan mendesak seperti Albert.
Robot Pangeran Mer hanya terdiam, tetapi semua lampu lampu yang ada kepalanya berkelip kelap dan terdengar suara suara dari dalam tubuh Mer yang tidak mereka mengerti. Namun tiba tiba saja belum ada satu menit lamanya, sebuah cahaya dari langit berkilauan mendekati mereka dan kini terlihatkan sebuah pesawat yang siap mengangkut mereka .
 Kini mereka senang bukan main, karena bisa berlarian di pesawat milik Mer. Tidak ketinggalan pula mereka kagum bukan main melihat keindahan bumi di milineum ke-2. Pengalaman menakjubkan itu kini bisa mereka ceritakan kepada bapak ibu mereka di rumah masing masing setelah mereka pulang ke rumah mereka. Bapak ibu dan seluruh keluarga yang mendengarnya sama sekali tidak percaya, tapi itulah pengalaman Galang  dan sahabat sahabatnya.

Pangeran dari Planet Merkurius


Rush sudah gabung dengan Galang dan sahabat sahabat setianya, mereka semua sungguh senang hatinya. Terlihat pada wajah mereka yang selalu berseri, mereka kini bermain sepakbola di lereng Bukit Tidar, pada suatu pagi di Hari Minggu. Bergantian mereka menendang bola kesana kemari dan saling berkejaran, menimbulkan debu debu berterbangan yang berwarna kemerahan.

Namun tiba tiba saja Galang  menghentikan permainan sepak bolanya, karena merasakan getaran pada gendang telinga elektriknya. Sebuah cahaya berkecepatan tinggi menuju ke arah mereka. Semua sahabat sahabatnya juga merasakan hal serupa. Spontan mereka bersama menghentikan permainan mereka, dan kini tiba tiba saja dihadapan mereka terlihatlah sebuah gumpalan cahaya berkilauan, yang lama kelamaan menjadi pudar. Kini cahaya itu hilang dan  di depan mereka kini berdiri sosok anak yang semua tubuhnya terbuat dari logam yang belum pernah mereka temui. Pertanda robot anak tadi tidak berasal dari bumi.

            “Teman teman kita kedatangan sahabat dari planet lain, kita sambut dia yo..!” pinta Galang  kepada semua sahabatnya.

Robot dari planet itu masih tetap diam terbujur kaku, sepintas dia kelihatan seperti benda mati. Namun beberapa saat kemudian robot itu mengulurkan sebelah tanganya ke arah mereka semua.
           
            “Galang, dia minta salaman dengan kita, mungkin dia mau mengucapkan salam persahabatan” seru BraveMan, Sahabat sahabat Galang lainnyapun setuju dengan ucapan anak  bandel BraveMan.

            “Di planet dia tidak ada salam persahabatan, tidak seperti kita, dia hanya mau merekam memori di otak kita dengan alat yang dia miliki. Agar dia mengerti bahasa kita dan bisa gabung dengan kita” jawab Galang.

            “Ah…darI mana kamu tahu Galang, jangan jangan dia bermaksud jahat, hati hati Galang” pinta Mei Lan yang sedari tadi sudah merasa ketakutan dengan kedatangan robot dari luar bumi.

            “Aku kira tidak Mei !, kalau dia bermaksud jahat tentunya dari tadi dia sudah menyerang kita. Coba akan aku gabungkan tanganya dengan tanganku, siapa tahu dia bisa merekam otak saya “

            “Lantas kalau dia bisa merekam otak kita,  apa yang akan dia lakukan.  Galang?” seru Rush.

            “Dia ingin seperti kita, Mengenal antara kita semua dan segala sesuatu tentang kita” seru Galang yang akhirnya mendapat persetujuan teman temannya untuk menggandeng tangan robot tadi. Tangan Galang yang terjulur segera disambur tangan robot itu. Kini Galang merasakan seluruh tubuhnya terasa kesemutan, yang tidak seberapa kuatnya. Tidak beberapa lama getaran lemah di sekujur tubuh Galang telah terhenti dan lampu lampu yang ada kepala logam robot aneh tadi menyala.

Semua sahabat Galang sekarang menjadi terperangah, karena robot aneh tadi,memutarkan seluruh tubuhnya, dan tak lama pula terdengarlah nada seperti seorang anak yang kegirangan dan berkata :

            “Ah..Bim…Bim, selamat berkenalan denganku, namaku MerCy212, kamu cukup memanggilku Mer !. Aku tertarik dengan permainan bola kamu semua. Sudah sejak tadi aku memperhatikan permainanmu, maka aku ingin gabung”.

            “Eh Galang !, suara robot itu terdengar Bin…Bim, Galang !, benar katamu dia langsung kenal kamu dan tertarik dengan sepak bola kita. Apa di planet ada sepak bola ?. Coba tanyakan Galang ?” Pinta Albert. Tanpa menunggu pertanyaan dari Galang, sang robot tanpa diminta menjawab pertanyaan Albert tadi.

            “Ooo..Albert sahabatku..di planetku tidak ada sepak bola, sebab disana temperatur permukaannya sangat panas “ jawab robot yang lagi ceria ini.

            “Hee Robot MerCy, kamu belum cerita dari mana asalmu dan mengapa kamu ada di sekitar bumi ini. Apa kamu punya orang tua dan apa keluargamu sedamg piknik ?”.Galang  mencoba mengetahui asal usul robot itu.

            “Asalku dari Planet Merkurius, yang jaraknya cukup jauh dengan bumi. Aku juga punya orang tua seperti kamu semua, karena kami bukan robot seperti yang kamu duga “

            “Apa ada manusia bumi yang pernah pergi ke Merkurius ?” Tanya Mei Lan

            “Selama ini belum ada ?”

            “Mengapa demikian ?” Albert tak mau kalah dengan Mei Lan yang penasaran ingin mengetahui keadaan alam Merkurius.

            “Karena Merkurius paling dekat dengan matahari, maka temperatur permukaannya  mampu membakar tubuh manusia, meski dengan pelindung. Di planetku  suhu permukaannya mencapai 600 °C, dan disana tidak ada sepakbola karena tanah Merkurius terdiri dari besi dan logam lainnya. Sehingga kalau siang tanah Merkurius  membara”.

            “Hei , MerCy lantas bagaimana kamu bisa hidup di planetmu ?. seru Galang.
“Planet Merkurius kaya akan jurang yang dalam, yang dihasilkan  dari proses tumbukan benda angkasa atau letusan gunung berapi dan terjadinya penyusutan pada saat terbentuknya planet ini dan tata surya kita.Di tebing tebing itulah kami hidup dengan sebuah kerajaan yang besar”
            “Kerajaan ?, lantas siapa yang menjadi raja di planetmu ?”, Tanya Smart
            “ Bapak aku “
            “Jadi kamu seorang pangeran dari Merkurius ?” Kembali Smart bertanya.
            ‘Betul, Smart sahabatku !”
            “Kenapa kamu tanpa pengawal “ sahut BraveMan.
            “Pengawalku cukup mengawasi aku dari pesawat ruang angkasa yang sekarang berada di luar atmosfer. Kalau ada apa apa denganku, mereka datang dalam hitungan detik”
            “Wah..wah..wah,,,hebat sekali “ MeiLan yang sekarang sudah tidak takut lagi, terheran heran dengan teknologi yang dikuasai oleh penghuni Merkurius.
            “Lantas apa tujuan kamu mendatangi bumi. Apa tentara bapakmu bermaksud menguasai bumi. seperti Mr. DevilMan dan tentaranya ?”.
            “Meski aku hanya anak kecil seperti kalian semua. Namun aku tahu kalau bapaku tidak punya niat untuk menjajah bumi. Justru kedatangan bapaku ke sini untuk mempelajari bumi, planet milik kalian yang sangat indah dan ramah. Seandainya kalian semua mampu berbuat baik dengan bumi tentunya bumi akan lebih indah lagi”
            “Indah ?, aku baru dengar  bumi itu indah” bantah BraveMan.
            ‘Pada millennium ke-2 kalian belum lahir, tim yang dikirim kakek kakeku telah mengagumi keindahan bumi. Rekaman itu sekarang masih ada dan ada di laboratorium penelitian bumi. Sampai sekarang aku sering melihatnya dan bapalu mengijinkan aku sekarang untuk mengunjungi bumi”
            “Kalau kita melihat boleh tidak ?”, pinta Rush.
            “Kalau kalian serius mau melihat bumi di milenium ke 2, aku akan minta ijin bapaku. Sebab rekaman itu ada di pesawat, jika bapaku mengijinkan aku akan mengajak kalian semua “
            “Serius nih Mer !, kita semua akan senang hati, bila kita bisa jalan jalan di pesawatmu, seberapa besar pesawat kamu, Mer !” Galang penasaran dengan tawaran Mer. Hingga kini Galang dan sahabat sahabatnya belum pernah naik pesawat ruang angkasa.
            “Luas pesawat milik kerajaan Merkurius kurang lebih sana dengan Kota Semarang “
Semua sahabat Galang  kini hanya mampu saling pandang dan berdecak kagum. Selama ini mereka hanya membaca tentang pesawat ruang angkasa milik Mr.DevilMan yang tidak seluas milik anak robot Mer.
            “Mer, sekarang saja kamu minta ijin bapak kamu, kami semua sudah tidak sabar untuk berjalan jalan di pesawat Merkurius “ desak Albert diikuti semua sahabat Galang yang kini ikut ikutan mendesak seperti Albert.
Robot Pangeran Mer hanya terdiam, tetapi semua lampu lampu yang ada kepalanya berkelip kelap dan terdengar suara suara dari dalam tubuh Mer yang tidak mereka mengerti. Namun tiba tiba saja belum ada satu menit lamanya, sebuah cahaya dari langit berkilauan mendekati mereka dan kini terlihatkan sebuah pesawat yang siap mengangkut mereka .
 Kini mereka senang bukan main, karena bisa berlarian di pesawat milik Mer. Tidak ketinggalan pula mereka kagum bukan main melihat keindahan bumi di milineum ke-2. Pengalaman menakjubkan itu kini bisa mereka ceritakan kepada bapak ibu mereka di rumah masing masing setelah mereka pulang ke rumah mereka. Bapak ibu dan seluruh keluarga yang mendengarnya sama sekali tidak percaya, tapi itulah pengalaman Galang  dan sahabat sahabatnya.

Galang dan Anak Anak Robot


Bumi telah bergejolak demikian liarnya, manusia yang menghuni di atasnya juga terus saja mengalami peperangan demi peperangan. Apalagi waktu telah beranjak hingga abad ke 25. Padahal pada abad itu, peperangan antar Negara sudah tidak menggunakan meriam, tank, bom atau senjata yang dianggap kuno lainnya. Tetapi mereka sudah menggunakan senjata laser  dan rudal nuklir. Korban jiwa sudah mencapai ratusan juta di seantero bumi ini, belum lagi mereka yang harus menderita sakit dan cacat karena terkontaminasi radioaktif.

Anehnya tidak ada satu pihakpun yang mampu menghentikan ini semua, padahal sudah banyak kerugian yang diderita umat manusia, bahkan kekayaan bumi seperti hutan, danau zat zat alam yag ada di atmosfer dan kekayaan alami lainnya sudah demikian parahnya mengalami kerusakan. Saat itu memang badan dunia PBB telah hilang dimakan ego manusia.

Namun di tengah hutan beton yang terletak di tengah Pulau Jawa, masih hidup sekelompok masyarakat yang masih menjunjung tinggi persahabatan antara satu dengan lainnya. Meski mereka hidup di tengah kawasan yang mulai  miskin oksigen dan rusaknya lingkungan disana sini, namun mereka memandang kesulitan hidup mereka  dengan hanya perasaan pasrah saja. Meski mereka sudah tidak dilindungi hukum apapun, namun karena ketertindasan oleh penguasa Mr. DevilMan dari negeri sebrang, mereka yang tertindas sangat kuat menggalang persatuan dan persaudaraan. Tokoh penguasa yang satu ini dengan kelicikan dan kecerdasan yang tinggi, mampu membentuk Gang Monster yang sangat kuat dan berhasil merekrut bayak pengikut sehingga ditakuti di Pulau Jawa.

Dalam perut bumi Pulau Jawa, masih banyak ditemukan mineral dan energi yang mampu membangkitkan ambisi Mr DeviMan dengan bala tentaranya, untuk menguasai kekayaan itu. Niat jahat itu mulai dijalankan, setelah Pulau Jawa dijatuhi bom nuklir ciptaan ilmuwan suruhan Mr DevilMan itu sendiri, pada tanggal 15 Maret 2216 silam. Hingga saat itu populasi manusia di pulau yang menawan ini hanya tinggal seperlima, termasuk saudara saudara Galang yang tinggal di Bukit Tidar. Bukit yang dahulu amat subur, kini tandus kering dan kerontang. Hanya terlihat tanggul-tanggul beton untuk menghindari longsornya tanah yang miring.  Sementara pohon pohon besar yang pada abad ke 20 masih berjajar dengan kokoh, kini berganti dengan pilar beton, menara baja dan bangunan beton untuk jaringan listrik, komunikasi, pemukiman dan keperluan manusia modern saat itu.

Kini sudah tidak ada lagi gemercik air kali yang mengalirkan air gunung yang segar dan bersih, untuk mengaliri tanaman padi di sawah yang hijau terhampar luas. Kali dan Sungai hanya mengalirkan air yang berwarna hitam, penuh denga kotoran dan limbah industri, bahkan terkadang sisa radioaktif yang pada abad itu dianggap sebagai sampah biasa.

Oleh karena itu di lereng Bukut Tidar, sudah jarang kita temui manusia yang bertubuh  utuh seperti manusia pada abad ke 20 Di tengah masyarakat seperti itulah Galang hidup bersama sama dengan mereka dan teman teman seusianya. Meski bagi kehidupan Galang  sudah tidak mengenal sawah ladang lagi, namun mereka yang sebaya denganya,   setiap hari tetap beramain di lereng lereng Bukit Tidar yang terhampar rata, sehabis jam sekolah di rumah masing masing.

Pada abad itu sekolah tidak lagi dilakukan di kelas tetapi mereka hanya duduk di rumah masing masing dengan menghadap layar internet untuk mendapatkan pembelajaran dari guru jarak jauh. Semua  ulangan, PR dan tugas lainnya cukup ditayang melalui internet dan hasil kegiatan mereka cukup dikirim melalui surat elektronik. Di jaman yang sangat modern itu, mereka tidak sekolah di sekolah masing masing, karena ancaman badai, angin siklon, hujan asam yang mampu membuat luka di kulit tubuh. Ditambah lagi

2
kemanan di kawasan yang sangat rawan akan  membahayakan anak anak pergi ke sekolah.

Galang mengikuti program sekolah multimedia untuk jenjang sama dengan SMP  di abad ke 20. Usianya kini telah genap 15 tahun, namun Galang berperawakan lebih tinggi dibanding dengan teman sebaya lainnya. Tapi tangan kiri Galang telah diganti dengan tangan elektronik, karena jaringan otot pada lengan kirinya telah rusak karena tadiasi, sedangkan wjahnya masih utuh seperti wajah anak anak seusianya pada abad ke -20. Padaha semua wajah teman Galang tidak utuh lagi. Sebagian dari mereka sudah ada yang menggunakan cangkok mata elektronik, telinga elektronik dan lain sebagainya.

Bila mereka berkumpul di tengah canda ria mereka, sering mereka mengamati gambar hologram anak anak seusianya yang hidup pada 4 abad yang lalu. Dalam hati mereka semua nampak perasaan iri dan keinginan mereka untuk menghijuakan kembali tanah hunian mereka dan semua wilayah yang dahulu disebut dengan Indonesia. Nama Negara Indonesia hanya mereka dengar dari cerita kakek nenek mereka, yang salah satu ceita diantaranya adalah tentang Negara yang dahulunya tentram dan damai, hukum dan undang undangnya betul betul dipatuhi rakyatnya, tidak seperti masa sekarang yang mereka hadapi hanyalah kebringasan tentara robot yang dikendalikan oleh perwira perwira pengikut Mr. DevilMan.

Seperti biasa siang itu udara sangat panas, langit berwarna putih kemerahan. Angin bertiup kencang dan kering. Mereka sehabat sahabat Galang seenaknya, melepas rasa gerah, sebentar sebentar mereka meminum air kran yang bersih tak jauh dari mereka bercengkrama. Sudah lama memang belum hujan, meski bila hujan turun mereka juga menderita. Karena hujan saat itu sudah bercampur dengan bahan kimia dari atmosfer.

            “Galang sungguh senang kehidupan anak anak  jaman dahulu. Tubuh mereka masih utuh. Masih banyak mereka jumpai pohon dan tumbuhan, sedangkan jaman sekarang tumbuhan telah lenyap dihancurkan debu nuklir ” seru Bridgstone teman akrab
Galang sambil menunjukan buku sejarah miliknya ke arah Galang.

            “Tentu Bridge, aku sendiri sering memandang foto foto keluarga dan orang tua kakek dulu. Pakaian mereka sangat lucu. Mereka hidup di tahun 2100. Tapi jaman itu bumi juga mulai gersang, kata kakek sudah jarang mereka temui sawah dan ladang. Apalagi setelah tahun 2114, saat Anak Gunung Krakatau meletus hebat dan tak lama Mr. Devilman menghancurkan Pulau Jawa. Banyak manusia jaman itu yang meninggal, pohonbanyak yang terbakar musnah, Hingga seperti inilah kehidupan kita sekarang “ Galang menjawabnya.

            Smart segera mendekatkan badanya ke arah mereka, karena tertarik dengan cerita
Galang dan ikut juga membaca buku sejarah milik Bridgestone. “Kalau aku melihat di Internet tentang kehidupan hewan hewn yang hidup bersama dengan manusia jaman abad ke 21. Woooow..aku ingin membeli kuda, sapi. Dan dengan kucing akupun senang memeliharanya. Tapi dimana kita temukan kucing ya, Galang !”.

Smart bersama sama dengan sahabat Galang lainya kini asyik bercanda ria, seakan akan mereka bercengkerama dengan hewan hewan piaraan manusia yang sudah tidak ada lagi di abad ke-25 itu. Sementara itu hanya Rush yang dari tadi hanya diam dengan pandngan mata yang sayu Sebenarnya sudah dari tadi kawanan anak anak setengah robot itu mengajak Rush bermain, tetapi dia hanya menggelengkan kepalanya, yang separo tulang kepalanya sudah diganti dengan logam.

Bahkan kini Rush telah roboh di tanah dengan tubuh menggelepar dan tak sadarkan diri. Spontan mereka yang sedang bercengkerama menjadi panik dan segera berusaha menolong Rush. Hanya Galanglah yang kelihatan tenang menghadapi kejadian ini. Galang  segera memeriksa bagian bagian penting dari tubuh Rush, yang separo sudah berbentuk rangkaian elektronika, sehingga Rush dapat dikatakan adalah manusia robot.

“Apa yang kamu lakukan Galang ?’ protes dari Mei Lan, yang mengkhawatirkan tindakan Galang.

3

Aku coba memeriksa, barangkali ada jaringan robotnya yang tidak bekerja. Sebagian organ organ tubuh Rush bekerja dengan sistim robot. Hanya jantung, paru, ginjal yang masih asli organ manusia. Otaknya saja sudah separo diganti dengan otak robot. Ini pasti ada bagian yang tidak bekerja “

“Galang !, segera saja kita hubungi orang tua Rush. Agar mereka mengirim Rush ke rumah sakit!” seru Bridge.

“Kita bawa saja Rush ke rumah sakit sekarang. Dia hanya punya bapak dan sekarang di Papua kerja di kantornya Mr. DevilMan. Jadi dia tinggal di block sebelah sendirian. Hanya akulah satu satunya teman Rush. Kasihan dia, he..tolong salah satu dari kalian panggil airtaxi (mobil taksi yang bisa terbang, karena jaman itu mobil sudah tidak berjalan di darat ) dan tentukan posisi kita”.

***

Rumah sakit pemulihan manusia robot terletak di lereng Gunung Ungaran. Rumah sakit itu berdiri dengan megahnya dan modern. Rumah sakit seperti ini hanya terdapat beberapa buah saja di Pulau Jawa dan terletak hanya di kota kota besar yang sekarang dikuasai Mr. DevilMan.

Rush kini sepenuhnya dibawah pemeriksaan dan perawatan dokter  robot di rumah sakit Glory DevilMan. Sementara itu sudah beberapa jam lamanya Galang dan teman temanya kini hanya menunggu keadaan Rush dengan harap harap cemas, meski pada jaman itu, semua biaya taksi dan pengobatan di rumah sakit gratis untuk semua masyarakat.

Tidak beberapa lama, terbukalah pintu ruang perawatan robot tempat Rush di rawat dan keluarlah seorang dokter ahli manusia robot, dengan perawakan bule tetapi ramah dan berniat mencari keluarga Rush.

“Hai…robot robot kecil….siapa diantara kalian yang tahu keluarga Rush. Saya butuh sekali ketemu dengan bapaknya !” Tanya dokter itu sambil memandang manusia manusia kecil yang setengah robot itu.

“Dia sudah tidak punya keluarga lagi. Kata Rush bapaknya kerja di Papua, itu saja dia tidak tahu pasti alamatnya. Selain itu,dia sudah tidak punya siapa siapa lagi “

“Oh…padahal aku butuh bantuan keluarganya, karena ini menyangkut hidup matinya robot kecil yang malang ini”

“Tapi gimana lagi, dok?. Hanya aku satu satunya teman dekatnya. Dokter ?, barangkali aku dan teman temanku bisa menolong Rush, apa yang dapat kami lakukan dok ?”

“Tapi ini masalah cangkok organ ginjal Rush yang semuanya sudah tak berfungsi, nak !. Saya harus ketemu keluarganya, untuk mencarikan organ ginjal yang masih berfungsi baik dari donator organ”

“Dokter, aku bersedia menyumbang salah satu ginjalku, siapa lagi kalau bukan aku yang menolong Rush ?”

Aku juga bersedia, dokter ?” Bridgestone tak mau kalah.   
“Mei Lan, juga bersedia Dokter !”
Aku juga mau” Smart segera maju tepat beberapa langkah di depan dokter itu, yang klihatan hanya senyum senyum melihat ulah manusia manusia setengah robot itu.

“Dokter, sekarang saja ginjal, BraveMan diambil” Robot kecil BraveMan berteriak meminta dokter memenuhi permintaanya.


4
“Anak anaku, sungguh persahabatan kalian sangat baik sekali. Inilah yang sebenarnya dibutuhkan bagi kehidupan manusia di jaman sekarang. Tapi sayangnya tidak semudah itu, kalian bisa menyumbangkan organ ke anak lainnya. Maafkan aku ya anak anaku ?”

“Kami harus bagaimana dokter ?” Tanya Galang.

“Yang pertama aku harus minta ijin keluarga kalian dahulu”

“Kalau bapaku, tak mengijinkan terus bagaimana, dokter ?” seru BraveMan.

“Ya kami tidak berani mengangkat ginjal kamu?”

“Nasib saya seperti Rush, dokter !. Saya sudah tidak punya siapa siapa lagi. Ibu saya pergi begitu saja tanpa meninggalkan alamat. Sedangkan bapak saya menjadi tentara Mr DevilMan, entah sekarang bertugas dimana. Semua anak anak robot yang berkumpul disini juga nasibnya hampir sama dengan saya dan Rush. Jadi kami tidak bisa minta ijin bapak atau ibu kami, dokter !. Maka tolonglah dokter, aku ingin menolong Rush !” Galang berusaha menyakinkan dokter itu.

Sang dokter sesaat hanya terdiam membisu, diapun menyadari mereka hidup di jaman penuh kekerasan dan peperangan di mana mana. Namun diapun tidak memiliki wewenang untuk mengabulkan permintaan mereka semua.

“Baiklah anak anaku, sementara ini kami hanya bisa memeriksamu saja, siapa diantara kalian yang bisa menyumbangkan ginjal pada Rush. Sebab masalah itu tidak segampang yang kalian duga. Nanti kalau ada diantara kalian yang bisa memenuhi persyaratan, akan aku ajuan permohonan ke kepala rumah sakit. Baiklah sekarang kalian bergiliran ikut aku ke ruang periksa”

***
Semua anak setengah robot itu tertunduk lesu, setelah dokter memilih BraveMan dan
Galang  yang bisa menyumbang sebelah ginjalnya pada Rush. Dalam hati mereka masih menyisakan kesedihan terhadap nasib Rush, terlebih lebih ketidak mampuan mereka menolong nasib Rush. Namun rasa senang kini mulai timbul dari hati mereka, setelah mereka memiliki harapan untuk berkumpul Rush lagi di tengah mereka.

Dokterpun memutuskan bahwa kedua ginjal Rush bisa diambilkan dari sebelah ginjal Galang dan sebelah lagi dari BraveMan. Perasaan bangga dan kagum timbul dari sang dokter kini, yang melihat kedua anak robot itu tidak sedikitpun memiliki rasa gentar menghadapi operasi besar, serta kagum dengan persahabatan antar mereka. Masih adakah persahabat seperti ini di lain masyarakat ?.

“Terimakasih ya Galang dan Brave kalian telah menolong aku”. Seru Rush dengan linangan air mata dan peluik cium dari semua teman temanya.