Rush sudah gabung dengan Galang
dan sahabat sahabat setianya, mereka semua sungguh senang hatinya. Terlihat
pada wajah mereka yang selalu berseri, mereka kini bermain sepakbola di lereng
Bukit Tidar, pada suatu pagi di Hari Minggu. Bergantian mereka menendang bola
kesana kemari dan saling berkejaran, menimbulkan debu debu berterbangan yang
berwarna kemerahan.
Namun tiba tiba saja Galang menghentikan permainan sepak bolanya, karena
merasakan getaran pada gendang telinga elektriknya. Sebuah cahaya berkecepatan
tinggi menuju ke arah mereka. Semua sahabat sahabatnya juga merasakan hal
serupa. Spontan mereka bersama menghentikan permainan mereka, dan kini tiba
tiba saja dihadapan mereka terlihatlah sebuah gumpalan cahaya berkilauan, yang
lama kelamaan menjadi pudar. Kini cahaya itu hilang dan di depan mereka kini berdiri sosok anak yang
semua tubuhnya terbuat dari logam yang belum pernah mereka temui. Pertanda
robot anak tadi tidak berasal dari bumi.
“Teman
teman kita kedatangan sahabat dari planet lain, kita sambut dia yo..!” pinta
Galang kepada semua sahabatnya.
Robot dari planet itu masih tetap
diam terbujur kaku, sepintas dia kelihatan seperti benda mati. Namun beberapa
saat kemudian robot itu mengulurkan sebelah tanganya ke arah mereka semua.
“Galang,
dia minta salaman dengan kita, mungkin dia mau mengucapkan salam persahabatan”
seru BraveMan, Sahabat sahabat Galang lainnyapun setuju dengan ucapan anak bandel BraveMan.
“Di
planet dia tidak ada salam persahabatan, tidak seperti kita, dia hanya mau merekam
memori di otak kita dengan alat yang dia miliki. Agar dia mengerti bahasa kita
dan bisa gabung dengan kita” jawab Galang.
“Ah…darI
mana kamu tahu Galang, jangan jangan dia bermaksud jahat, hati hati Galang”
pinta Mei Lan yang sedari tadi sudah merasa ketakutan dengan kedatangan robot
dari luar bumi.
“Aku
kira tidak Mei !, kalau dia bermaksud jahat tentunya dari tadi dia sudah
menyerang kita. Coba akan aku gabungkan tanganya dengan tanganku, siapa tahu
dia bisa merekam otak saya “
“Lantas
kalau dia bisa merekam otak kita, apa
yang akan dia lakukan. Galang?” seru
Rush.
“Dia
ingin seperti kita, Mengenal antara kita semua dan segala sesuatu tentang kita”
seru Galang yang akhirnya mendapat persetujuan teman temannya untuk menggandeng
tangan robot tadi. Tangan Galang yang terjulur segera disambur tangan robot
itu. Kini Galang merasakan seluruh tubuhnya terasa kesemutan, yang tidak
seberapa kuatnya. Tidak beberapa lama getaran lemah di sekujur tubuh Galang
telah terhenti dan lampu lampu yang ada kepala logam robot aneh tadi menyala.
Semua sahabat Galang sekarang
menjadi terperangah, karena robot aneh tadi,memutarkan seluruh tubuhnya, dan
tak lama pula terdengarlah nada seperti seorang anak yang kegirangan dan
berkata :
“Ah..Bim…Bim,
selamat berkenalan denganku, namaku MerCy212, kamu cukup memanggilku Mer !. Aku
tertarik dengan permainan bola kamu semua. Sudah sejak tadi aku memperhatikan
permainanmu, maka aku ingin gabung”.
“Eh
Galang !, suara robot itu terdengar Bin…Bim, Galang !, benar katamu dia
langsung kenal kamu dan tertarik dengan sepak bola kita. Apa di planet ada
sepak bola ?. Coba tanyakan Galang ?” Pinta Albert. Tanpa menunggu pertanyaan
dari Galang, sang robot tanpa diminta menjawab pertanyaan Albert tadi.
“Ooo..Albert
sahabatku..di planetku tidak ada sepak bola, sebab disana temperatur
permukaannya sangat panas “ jawab robot yang lagi ceria ini.
“Hee
Robot MerCy, kamu belum cerita dari mana asalmu dan mengapa kamu ada di sekitar
bumi ini. Apa kamu punya orang tua dan apa keluargamu sedamg piknik
?”.Galang mencoba mengetahui asal usul
robot itu.
“Asalku
dari Planet Merkurius, yang jaraknya cukup jauh dengan bumi. Aku juga punya
orang tua seperti kamu semua, karena kami bukan robot seperti yang kamu duga “
“Apa
ada manusia bumi yang pernah pergi ke Merkurius ?” Tanya Mei Lan
“Selama
ini belum ada ?”
“Mengapa
demikian ?” Albert tak mau kalah dengan Mei Lan yang penasaran ingin mengetahui
keadaan alam Merkurius.
“Karena
Merkurius paling dekat dengan matahari, maka temperatur permukaannya mampu membakar tubuh manusia, meski dengan
pelindung. Di planetku suhu permukaannya
mencapai 600 °C, dan disana tidak ada sepakbola karena tanah Merkurius terdiri dari
besi dan logam lainnya. Sehingga kalau siang tanah Merkurius membara”.
“Hei
, MerCy lantas bagaimana kamu bisa hidup di planetmu ?. seru Galang.
“Planet Merkurius kaya akan
jurang yang dalam, yang dihasilkan dari
proses tumbukan benda angkasa atau letusan gunung berapi dan terjadinya
penyusutan pada saat terbentuknya planet ini dan tata surya kita.Di tebing
tebing itulah kami hidup dengan sebuah kerajaan yang besar”
“Kerajaan
?, lantas siapa yang menjadi raja di planetmu ?”, Tanya Smart
“
Bapak aku “
“Jadi
kamu seorang pangeran dari Merkurius ?” Kembali Smart bertanya.
‘Betul,
Smart sahabatku !”
“Kenapa
kamu tanpa pengawal “ sahut BraveMan.
“Pengawalku
cukup mengawasi aku dari pesawat ruang angkasa yang sekarang berada di luar
atmosfer. Kalau ada apa apa denganku, mereka datang dalam hitungan detik”
“Wah..wah..wah,,,hebat
sekali “ MeiLan yang sekarang sudah tidak takut lagi, terheran heran dengan
teknologi yang dikuasai oleh penghuni Merkurius.
“Lantas
apa tujuan kamu mendatangi bumi. Apa tentara bapakmu bermaksud menguasai bumi.
seperti Mr. DevilMan dan tentaranya ?”.
“Meski
aku hanya anak kecil seperti kalian semua. Namun aku tahu kalau bapaku tidak
punya niat untuk menjajah bumi. Justru kedatangan bapaku ke sini untuk
mempelajari bumi, planet milik kalian yang sangat indah dan ramah. Seandainya
kalian semua mampu berbuat baik dengan bumi tentunya bumi akan lebih indah
lagi”
“Indah
?, aku baru dengar bumi itu indah”
bantah BraveMan.
‘Pada
millennium ke-2 kalian belum lahir, tim yang dikirim kakek kakeku telah
mengagumi keindahan bumi. Rekaman itu sekarang masih ada dan ada di
laboratorium penelitian bumi. Sampai sekarang aku sering melihatnya dan bapalu
mengijinkan aku sekarang untuk mengunjungi bumi”
“Kalau
kita melihat boleh tidak ?”, pinta Rush.
“Kalau
kalian serius mau melihat bumi di milenium ke 2, aku akan minta ijin bapaku.
Sebab rekaman itu ada di pesawat, jika bapaku mengijinkan aku akan mengajak
kalian semua “
“Serius
nih Mer !, kita semua akan senang hati, bila kita bisa jalan jalan di
pesawatmu, seberapa besar pesawat kamu, Mer !” Galang penasaran dengan tawaran
Mer. Hingga kini Galang dan sahabat sahabatnya belum pernah naik pesawat ruang
angkasa.
“Luas
pesawat milik kerajaan Merkurius kurang lebih sana dengan Kota Semarang “
Semua sahabat Galang kini hanya mampu saling pandang dan berdecak
kagum. Selama ini mereka hanya membaca tentang pesawat ruang angkasa milik
Mr.DevilMan yang tidak seluas milik anak robot Mer.
“Mer,
sekarang saja kamu minta ijin bapak kamu, kami semua sudah tidak sabar untuk
berjalan jalan di pesawat Merkurius “ desak Albert diikuti semua sahabat Galang
yang kini ikut ikutan mendesak seperti Albert.
Robot Pangeran Mer hanya terdiam, tetapi semua
lampu lampu yang ada kepalanya berkelip kelap dan terdengar suara suara dari
dalam tubuh Mer yang tidak mereka mengerti. Namun tiba tiba saja belum ada satu
menit lamanya, sebuah cahaya dari langit berkilauan mendekati mereka dan kini
terlihatkan sebuah pesawat yang siap mengangkut mereka .
Kini mereka senang bukan main, karena bisa
berlarian di pesawat milik Mer. Tidak ketinggalan pula mereka kagum bukan main
melihat keindahan bumi di milineum ke-2. Pengalaman menakjubkan itu kini bisa
mereka ceritakan kepada bapak ibu mereka di rumah masing masing setelah mereka
pulang ke rumah mereka. Bapak ibu dan seluruh keluarga yang mendengarnya sama
sekali tidak percaya, tapi itulah pengalaman Galang dan sahabat sahabatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar