Jumat, 10 Februari 2012

Laskar Phyton


Rush sudah gabung dengan Galang dan sahabat sahabat setianya, mereka semua sungguh senang hatinya. Terlihat pada wajah mereka yang selalu berseri, mereka kini bermain sepakbola di lereng Bukit Tidar, pada suatu pagi di Hari Minggu. Bergantian mereka menendang bola kesana kemari dan saling berkejaran, menimbulkan debu debu berterbangan yang berwarna kemerahan.

Namun tiba tiba saja Galang  menghentikan permainan sepak bolanya, karena merasakan getaran pada gendang telinga elektriknya. Sebuah cahaya berkecepatan tinggi menuju ke arah mereka. Semua sahabat sahabatnya juga merasakan hal serupa. Spontan mereka bersama menghentikan permainan mereka, dan kini tiba tiba saja dihadapan mereka terlihatlah sebuah gumpalan cahaya berkilauan, yang lama kelamaan menjadi pudar. Kini cahaya itu hilang dan  di depan mereka kini berdiri sosok anak yang semua tubuhnya terbuat dari logam yang belum pernah mereka temui. Pertanda robot anak tadi tidak berasal dari bumi.

            “Teman teman kita kedatangan sahabat dari planet lain, kita sambut dia yo..!” pinta Galang  kepada semua sahabatnya.

Robot dari planet itu masih tetap diam terbujur kaku, sepintas dia kelihatan seperti benda mati. Namun beberapa saat kemudian robot itu mengulurkan sebelah tanganya ke arah mereka semua.
           
            “Galang, dia minta salaman dengan kita, mungkin dia mau mengucapkan salam persahabatan” seru BraveMan, Sahabat sahabat Galang lainnyapun setuju dengan ucapan anak  bandel BraveMan.

            “Di planet dia tidak ada salam persahabatan, tidak seperti kita, dia hanya mau merekam memori di otak kita dengan alat yang dia miliki. Agar dia mengerti bahasa kita dan bisa gabung dengan kita” jawab Galang.

            “Ah…darI mana kamu tahu Galang, jangan jangan dia bermaksud jahat, hati hati Galang” pinta Mei Lan yang sedari tadi sudah merasa ketakutan dengan kedatangan robot dari luar bumi.

            “Aku kira tidak Mei !, kalau dia bermaksud jahat tentunya dari tadi dia sudah menyerang kita. Coba akan aku gabungkan tanganya dengan tanganku, siapa tahu dia bisa merekam otak saya “

            “Lantas kalau dia bisa merekam otak kita,  apa yang akan dia lakukan.  Galang?” seru Rush.

            “Dia ingin seperti kita, Mengenal antara kita semua dan segala sesuatu tentang kita” seru Galang yang akhirnya mendapat persetujuan teman temannya untuk menggandeng tangan robot tadi. Tangan Galang yang terjulur segera disambur tangan robot itu. Kini Galang merasakan seluruh tubuhnya terasa kesemutan, yang tidak seberapa kuatnya. Tidak beberapa lama getaran lemah di sekujur tubuh Galang telah terhenti dan lampu lampu yang ada kepala logam robot aneh tadi menyala.

Semua sahabat Galang sekarang menjadi terperangah, karena robot aneh tadi,memutarkan seluruh tubuhnya, dan tak lama pula terdengarlah nada seperti seorang anak yang kegirangan dan berkata :

            “Ah..Bim…Bim, selamat berkenalan denganku, namaku MerCy212, kamu cukup memanggilku Mer !. Aku tertarik dengan permainan bola kamu semua. Sudah sejak tadi aku memperhatikan permainanmu, maka aku ingin gabung”.

            “Eh Galang !, suara robot itu terdengar Bin…Bim, Galang !, benar katamu dia langsung kenal kamu dan tertarik dengan sepak bola kita. Apa di planet ada sepak bola ?. Coba tanyakan Galang ?” Pinta Albert. Tanpa menunggu pertanyaan dari Galang, sang robot tanpa diminta menjawab pertanyaan Albert tadi.

            “Ooo..Albert sahabatku..di planetku tidak ada sepak bola, sebab disana temperatur permukaannya sangat panas “ jawab robot yang lagi ceria ini.

            “Hee Robot MerCy, kamu belum cerita dari mana asalmu dan mengapa kamu ada di sekitar bumi ini. Apa kamu punya orang tua dan apa keluargamu sedamg piknik ?”.Galang  mencoba mengetahui asal usul robot itu.

            “Asalku dari Planet Merkurius, yang jaraknya cukup jauh dengan bumi. Aku juga punya orang tua seperti kamu semua, karena kami bukan robot seperti yang kamu duga “

            “Apa ada manusia bumi yang pernah pergi ke Merkurius ?” Tanya Mei Lan

            “Selama ini belum ada ?”

            “Mengapa demikian ?” Albert tak mau kalah dengan Mei Lan yang penasaran ingin mengetahui keadaan alam Merkurius.

            “Karena Merkurius paling dekat dengan matahari, maka temperatur permukaannya  mampu membakar tubuh manusia, meski dengan pelindung. Di planetku  suhu permukaannya mencapai 600 °C, dan disana tidak ada sepakbola karena tanah Merkurius terdiri dari besi dan logam lainnya. Sehingga kalau siang tanah Merkurius  membara”.

            “Hei , MerCy lantas bagaimana kamu bisa hidup di planetmu ?. seru Galang.
“Planet Merkurius kaya akan jurang yang dalam, yang dihasilkan  dari proses tumbukan benda angkasa atau letusan gunung berapi dan terjadinya penyusutan pada saat terbentuknya planet ini dan tata surya kita.Di tebing tebing itulah kami hidup dengan sebuah kerajaan yang besar”
            “Kerajaan ?, lantas siapa yang menjadi raja di planetmu ?”, Tanya Smart
            “ Bapak aku “
            “Jadi kamu seorang pangeran dari Merkurius ?” Kembali Smart bertanya.
            ‘Betul, Smart sahabatku !”
            “Kenapa kamu tanpa pengawal “ sahut BraveMan.
            “Pengawalku cukup mengawasi aku dari pesawat ruang angkasa yang sekarang berada di luar atmosfer. Kalau ada apa apa denganku, mereka datang dalam hitungan detik”
            “Wah..wah..wah,,,hebat sekali “ MeiLan yang sekarang sudah tidak takut lagi, terheran heran dengan teknologi yang dikuasai oleh penghuni Merkurius.
            “Lantas apa tujuan kamu mendatangi bumi. Apa tentara bapakmu bermaksud menguasai bumi. seperti Mr. DevilMan dan tentaranya ?”.
            “Meski aku hanya anak kecil seperti kalian semua. Namun aku tahu kalau bapaku tidak punya niat untuk menjajah bumi. Justru kedatangan bapaku ke sini untuk mempelajari bumi, planet milik kalian yang sangat indah dan ramah. Seandainya kalian semua mampu berbuat baik dengan bumi tentunya bumi akan lebih indah lagi”
            “Indah ?, aku baru dengar  bumi itu indah” bantah BraveMan.
            ‘Pada millennium ke-2 kalian belum lahir, tim yang dikirim kakek kakeku telah mengagumi keindahan bumi. Rekaman itu sekarang masih ada dan ada di laboratorium penelitian bumi. Sampai sekarang aku sering melihatnya dan bapalu mengijinkan aku sekarang untuk mengunjungi bumi”
            “Kalau kita melihat boleh tidak ?”, pinta Rush.
            “Kalau kalian serius mau melihat bumi di milenium ke 2, aku akan minta ijin bapaku. Sebab rekaman itu ada di pesawat, jika bapaku mengijinkan aku akan mengajak kalian semua “
            “Serius nih Mer !, kita semua akan senang hati, bila kita bisa jalan jalan di pesawatmu, seberapa besar pesawat kamu, Mer !” Galang penasaran dengan tawaran Mer. Hingga kini Galang dan sahabat sahabatnya belum pernah naik pesawat ruang angkasa.
            “Luas pesawat milik kerajaan Merkurius kurang lebih sana dengan Kota Semarang “
Semua sahabat Galang  kini hanya mampu saling pandang dan berdecak kagum. Selama ini mereka hanya membaca tentang pesawat ruang angkasa milik Mr.DevilMan yang tidak seluas milik anak robot Mer.
            “Mer, sekarang saja kamu minta ijin bapak kamu, kami semua sudah tidak sabar untuk berjalan jalan di pesawat Merkurius “ desak Albert diikuti semua sahabat Galang yang kini ikut ikutan mendesak seperti Albert.
Robot Pangeran Mer hanya terdiam, tetapi semua lampu lampu yang ada kepalanya berkelip kelap dan terdengar suara suara dari dalam tubuh Mer yang tidak mereka mengerti. Namun tiba tiba saja belum ada satu menit lamanya, sebuah cahaya dari langit berkilauan mendekati mereka dan kini terlihatkan sebuah pesawat yang siap mengangkut mereka .
 Kini mereka senang bukan main, karena bisa berlarian di pesawat milik Mer. Tidak ketinggalan pula mereka kagum bukan main melihat keindahan bumi di milineum ke-2. Pengalaman menakjubkan itu kini bisa mereka ceritakan kepada bapak ibu mereka di rumah masing masing setelah mereka pulang ke rumah mereka. Bapak ibu dan seluruh keluarga yang mendengarnya sama sekali tidak percaya, tapi itulah pengalaman Galang  dan sahabat sahabatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar